Bobo.id - Seiring dengan meningkatnya akses internet, media sosial menjadi salah satu media yang paling banyak diakses.
Media sosial memang memiliki banyak manfaat yang bisa dinikmati oleh penggunanya.
Seperti, sebagai sarana komunikasi dengan teman dan keluarga, meningkatkan kreativitas, hingga mempermudah mencari informasi.
Meski begitu, penggunaan media sosial yang tidak tepat justru bisa menimbulkan dampak buruk bagi penggunanya.
Penggunaan media sosial yang tidak tepat ini salah satunya adalah penggunaan media sosial di bawah umur.
Sebagian besar media sosial sudah memberlakukan aturan usia tertentu saat mendaftar, rata-rata pada usia 13 tahun.
Hanya saja, pemalsuan usia masih sangat mungkin dilakukan secara daring atau online.
Jika sudah begini, tentu saja kita yang masih berusia di bawah ketentuan mendapatkan dampak buruknya.
Dampak Penggunaan Media Sosial di Bawah Umur
Baca Juga: Instagram Akan Lakukan Verifikasi Umur Pengguna Lewat Video Selfie, Sudah Tahu?
Berdasarkan wawancara tim redaksi Bobo dengan psikolog pendidikan Kak Mia Marissa, penggunaan media sosial yang tidak tepat bisa menyebabkan dampak buruk.
Ini karena, kini banyak media sosial yang menghadirkan banyak informasi yang sebenarnya belum bisa diserap oleh anak seusia kita.
"Kalau anak-anak di usia rentan, tentu saja belum siap menyerap informasi yang sangat banyak," ucap Kak Mia Marissa.
Jika informasi yang terlalu banyak ini masuk ke otak kita, bisa saja menimbulkan pemahaman yang keliru, teman-teman.
Misalnya, saat kita melihat postingan foto seseorang di media sosial. Foto itu mendapatkan ribuan likes dan komentar positif.
Hal ini bisa membuat kita berpendapat bahwa orang yang dianggap baik adalah orang yang mendapat likes dan komentar positif yang banyak.
Padahal, kebaikan seseorang tidak bisa diukur dengan menggunakan postingan media sosial, teman-teman.
Kondisi seperti ini rentan menimbulkan dampak psikologis pada anak seusia kita, seperti gangguan kecemasan dan depresi.
Tak hanya itu saja, penggunaan media sosial yang tidak tepat juga bisa membuat kita menjadi target pihak yang dapat merugikan, lo.
Baca Juga: Apa Arti Kata 'Flexing ' yang Sering Ditemukan di Media Sosial?
Apalagi sebagian anak seusia kita memajang foto, nama asli, minat, nama sekolah, bahkan tanggal lahir dan kota tempat tinggal.
Selain itu, penggunaan media sosial di bawah umur ini juga bisa memungkinkan terjadinya perundungan di dunia maya atau dikenal dengan istilah cyberbullying.
Oleh karena itu, kalau teman-teman ingin mengakses media sosial, sebaiknya minta orang tua untuk menemani, ya.
Diperlukan Pendampingan
Saat sedang di rumah, ada baiknya kita meminta pendampingan pada kakak dan/atau orang tua kita.
Biasanya orang tua akan meminta kita untuk memperlihatkan aktivitas yang kita lakukan di media sosial.
Jangan khawatir, tindakan yang dilakukan oleh orang tua ini bukan bermaksud mengekang namun menunjukan tindakan yang benar.
Selain itu, kita juga bisa mengurangi dampak negatif pengunaan media sosial dengan memanfaatkan fitur privasi.
Hal ini bertujuan untuk melindungi akun media sosial kita dari pencurian identitas, teman-teman.
Baca Juga: Apa itu Spotify Pie yang sedang Ramai di Media Sosial? Ini Penjelasan dan Cara Membuatnya
Kak Mia juga menyarankan pada kita untuk memperhatikan etika menuliskan komentar di media sosial, nih.
Teman-teman bisa mencoba minta bantuan ke orang tua untuk menunjukkan komentar yang pantas dan tidak pantas, ya.
Selain itu, kita juga bisa membatasi waktu penggunaan media sosial kita setiap harinya.
Misalnya, hanya menggunakan sosial media selama satu jam setelah selesai mengerjakan tugas sekolah.
----
Kuis! |
Apa contoh pemahaman keliru akibat penggunaan media sosial yang tidak tepat? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.