Biasanya berisi penjelasan, contoh, ataupun bukti yang bisa mendukung gagasan utama. Contoh paragraf deduktif adalah sebagai berikut.
Komodo merupakan hewan langka dilindungi. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat, per 2017 tercatat 2.884 ekor komodo di Taman Nasional Komodo. Kadal terbesar di dunia ini termasuk dalam daftar hewan dilindungi karena jumlahnya sedikit. Penyebab langkanya komodo akibat habitat komodo yang semakin hari semakin tercemar.
Kalimat yang dicetak tebal tersebut merupakan kalimat utama dalam sebuah paragraf deduktif.
Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya berada di akhir paragraf. Kalimat-kalimat sebelum kalimat utama disebut kalimat penjelas.
Pembedanya dengan kalimat deduktif adalah kalimat-kalimat penjelas berada di awal atau sebelum kalimat utamanya.
Adapun ciri-ciri dari paragraf induktif antara lain kalimat utama berada di akhir paragraf, sedangkan kalimat-kalimat penjelas berada di awal.
Baca Juga: Tari Kipas Pakarena: Karakteristik, Sejarah, dan Makna Gerakan Tari, Materi Kelas 4 SD
Selain itu, adanya kata atau kalimat konjungsi seperti 'jadi', 'oleh karena itu', 'maka dari itu', dan 'akhirnya'.
Kalimat penjelas yang ada sebelum kalimat utama berupa fakta, contoh, rincian khusus, atau bukti- bukti yang mendukung pernyataan di akhir kalimat.
Contoh dari paragraf induktif adalah sebagai berikut.
Kementrian Lingkungan Hidup mencatat pada 2016 jumlah komodo sebanyak 2.430 ekor, pada 2017 sebanyak 2.884 ekor, sedangkan 2018 sebanyak 2.879 ekor. Monitoring terus dilakukan setiap tahun. Hal ini agar populasi komodo tidak punah. Jumlah populasi komodo dipengaruhi erat oleh iklim dan perilaku manusia. Maka dari itu, meski populasi komodo dapat dikatakan stabil, namun kita harus tetap menjaga kelestarian alam dan habitat komodo.