Bobo.id - Kasus wabah cacar monyet di seluruh dunia dikonfirmasi sudah ada 5.322 kasus, oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Angka tersebut naik menjadi 56 persen sejak 22 Juni 2022, yang awalnya hanya ada 3.413 kasus.
Sedangkan, menurut laporan, kasus wabah cacar monyet lebih banyak dialami oleh orang Eropa dan angkanya terus meningkat.
Untuk mengetahui lebih lanjut informasinya, teman-teman bisa menyimak penjelasan kasus cacar monyet seperti berikut.
Menginfeksi 53 Negara
Sejak awal Mei 2022, kasus wabah cacar monyet terus meningkat di luar negara Afrika Barat dan Afrika Tengah.
Tempat di mana wabah ini menjadi endemik dan sudah ada sejak lama. Namun, saat ini sudah ada 53 negara yang terinfeksi cacar monyet.
Mulai dari negara-negara yang ada di Eropa, Afrika, Amerika, Mediterania Timur, hingga wilayah pasifik.
Berikut ini ada data lima negara teratas yang melaporkan kasus cacar monyet, yaitu:
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Ramsay Hunt Syndrome Terjadi pada Orang yang Pernah Cacar Air
- Jerman sudah melaporkan sebanyak 1.242 kasus pada 5 Juli 2022.
- Inggris melaporkan sebanyak 1.235 kasus pada 30 Juni 2022, termasuk wilayah Skotlandia, Irlandia, dan Wales.
- Spanyol melaporkan sebanyak 1.196 kasus pada 1 Juli 2022.
- Prancis melaporkan sebanyak 498 kasus pada 30 Juni 2022.
- Amerika Serikat melaporkan sebanyak 460 kasus di 29 negara bagian pada 1 Juli 2022.
Menurut WHO, cacar monyet kebanyakan dialami oleh pasien yang berjenis kelamin laki-laki, berusia muda, dan tinggal di daerah perkotaan.
Gejala awal dari cacar monyet berupa, demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam seperti cacar air.
Oleh karena itu, WHO menyarankan negara-negara lain untuk memberikan perhatian khusus pada cacar monyet agar infeksinya tidak meluas.
Apakah Indonesia Aman dari Wabah Cacar Monyet?
Baca Juga: Cacar Monyet Tengah Menyebar di 8 Negara, Ini Perbedaannya dengan Cacar Air
Saat ini kondisi Indonesia masih aman dari infeksi cacar monyet, karena belum ada kasus yang dikonfirmasi kalau itu adalah cacar monyet.
Namun, pemerintah tetap mewaspadai penyakit cacar monyet dengan memperhatikan perkembangan kasus di tingkat global atau dunia.
Upaya lainnya agar wabah cacar monyet tidak memasuki wilayah Indonesia adalah dengan menjaga pintu masuk negara, seperti bandara dan pelabuhan.
Tidak lupa juga mengedukasi masyarakat tentang cacar monyet, melalui rumah sakit serta puskesmas.
Karakteristik Cacar Monyet
Agar teman-teman segera mengenali kasus cacar monyet, ketahuilah karakteristiknya.
- Penularan melalui kontak erat dengan hewan, benda, dan manusia yang sudah terinfeksi cacar monyet.
- Masa inkubasi cacar monyet biasanya sekitar 6 sampai 16 hari atau 5 sampai 21 hari.
- Diawali dengan demam tinggi, sakit kepala hebat, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.
Baca Juga: Cacar Monyet Tengah Menyebar di 8 Negara, Ini Perbedaannya dengan Cacar Air
Lalu, nantinya akan muncul ruam pada kulit, dimulai dari wajah hingga ke seluruh tubuh.
Nah, itulah informasi lengkap mengenai wabah cacar monyet yang saat ini dikhawatirkan oleh dunia.
Meskipun belum ada tanda-tanda Indonesia juga ikut terinfeksi, lebih baik kita tetap waspada dan mengetahui karakteristik cacar monyet.
(Penulis: Taufieq Renaldi Arfiansyah)
---
Kuis! |
Berapa jumlah kasus di Jerman? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.