Bapak Alexander Marwata memberikan contoh kasus supaya kita dapat lebih mudah untuk memahaminya.
Ketika kita diminta belanja oleh orang tua, kita mengaku harga barang lima ribu, padahal harga barang sebenarnya hanya seribu rupiah.
Nah, contoh sederhana ini merupakan contoh ketidakjujuran dan merupakan bagian dari korupsi, teman-teman.
Pak Alex mengingatkan kita agar membuang jauh kebiasaan itu karena nantinya kita akan menjadi penerus bangsa.
Ia mengibaratkan sebuah pohon dan kita adalah tunasnya. Maka sebagai tunas, kita harus diberi perawatan yang baik agar tumbuh dengan daun yang rimbun.
Ini artinya, kita diajak untuk menanamkan sembilan nilai antikorupsi sejak dini agar dapat bermanfaat untuk banyak orang di kemudian hari.
Kegiatan Dongeng Bersama Kakak Pendamping
Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Anak Nasional 2022 Terbaru dan Paling Keren
Setelah sambutan singkat dari Pak Alexander Marwata, siswa dibagi menjadi lima kelompok kecil untuk mendengarkan dongeng.
Dongeng yang disampaikan kakak pendamping dalam lima kelompok itu bertemakan pendidikan antikorupsi.
Ketika sudah berkumpul bersama kelompoknya, para siswa terlihat antusias mendengarkan dongeng dari kakak pendamping.