Ini bertujuan untuk mempercepat pembakaran energi agar tubuh kita tetap terasa hangat, teman-teman.
5. Posisi Tubuh
Dilansir dari Kompas.com, paru-paru akan sangat rentan terhadap perbahan besar dan arah gaya gravitasi.
Akibatnya, posisi tubuh seseorang akan memengaruhi frekuensi pernapasan yang dilakukan oleh paru-paru.
Posisi berdiri biasanya akan membuat frekuensi pernapasan jadi lebih tinggi dibandingkan saat sedang duduk atau berbaring.
Ini karena saat berdiri, tubuh akan memerlukan energi yang lebih besar untuk menjaga agar tubuh tetap seimbang.
6. Penyakit
Penyakit juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan. Ada yang menurunkan atau justru menaikkan.
Penyakit seperti cedera kepala, penyumbatan saluran pernapasan, sleep apnea, stroke, bisa menurunkan frekuensi pernapasan.
Sementara itu, demam, dehidrasi, radang paru-paru, kelainan jantung, keracunan, infeksi saluran pernapasan akan meningkatkan frekuensi pernapasan.
7. Keadaan Emosi
Baca Juga: Penyebab dan Gejala Bronkitis, Penyakit yang Menyerang Organ Pernapasan Manusia