“Ah, aku tak punya waktu untuk bermain. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Bisakah kau membantuku?”
“Kamu boleh memotong cabang-cabang pohonku ini untuk membangun rumahmu.” Jadi anak laki-laki itu memotong semua cabang pohon dan pergi dengan riang. Pohon apel itu senang melihat temannya bahagia. Tapi dia tak pernah kembali sejak saat itu. Pohon apel kembali merasa kesepian dan sedih.
Akhirnya, laki-laki itu kembali lagi. Laki-laki itu dan pohon apel sekarang sudah sama-sama tua. “Aku sudah tak bisa memberikan apa-apa,” kata Pohon Apel. “Tidak apa-apa. Aku hanya membutuhkan sebuah tempat untuk eristirahat,” jawab laki-laki itu.
“Baik! Sisa batang pohon tua adalah tempat terbaik untuk bersandar dan beristirahat. Duduklah sini bersamaku dan istirahatlah,” kata pohon apel. Laki-laki itu pun duduk bersandarkan pada batang pohon yang masih tersisa. Pohon apel pun menangis bahagia. Akhirnya mereka pun bersama lagi.
Setelah membaca dongeng tersebut, sekarang teman-teman bisa belajar memahami isi cerita dengan menjawab pertanyaan berikut.
1. Siapa teman pohon apel?
Jawab
Seorang anak laki-laki.
2. Apa yang dirasakan pohon apel saat bermain bersama temannya?
Jawab
Baca Juga: Mengenal Proses Perkembangbiakan Spora, Materi Kelas 3 SD Tema 1
Pohon apel juga sangat senang bermain bersama anak laki-laki.