Harus Beradaptasi di Lingkungan Baru, Ini 4 Dampak Perubahan Iklim pada Hewan di Seluruh Dunia

By Thea Arnaiz, Kamis, 1 September 2022 | 08:15 WIB
Keanehan pada perilaku hewan yang tidak biasa akibat perubahan iklim yang membuat bumi makin panas. (pexels)

Bobo.id - Seperti yang teman-teman ketahui, dampak perubahan iklim tidak bisa disepelekan.

Selain merugikan kehidupan manusia dengan berbagai macam bencana dan berubahnya suhu bumi, perubahan iklim juga memengaruhi makhluk hidup lainnya yang tinggal di bumi.

Misalnya, perubahan iklim memaksa beberapa jenis hewan di dunia untuk beradaptasi dengan lingkungan yang tidak biasa.

Umumnya, hewan akan melakukan adaptasi dengan beberapa cara, yaitu migrasi dan seleksi alam atau evolusi.

Adaptasi dengan cara bermigrasi adalah dengan mengubah wilayah penyebaran.

Sehingga, mereka akan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, ketika wilayah yang jadi habitatnya jadi bersuhu lebih tinggi.

Lalu, hewan juga bisa mengatasi perubahan iklim dengan cara melakukan seleksi alam atau evolusi.

Hal ini karena, perubahan iklim memengaruhi seluruh dunia dan memaksa hewan bertahan hidup dengan bentuk lain (evolusi) atau punah sebab tidak bisa menyesuaikan diri (seleksi alam).

Lalu, bagaimana kondisi hewan sekarang, ketika bumi sedang menghadapi perubahan iklim?

Berikut, dampak perubahan iklim pada hewan yang perlu diketahui, yaitu: 

1. Perkawinan Sedarah Beruang Kutub 

Baca Juga: 10 Cara Mencegah Pemanasan Global yang Mengancam Kelestarian Bumi

Dampak perubahan iklim membuat beruang kutub melakukan perkawinan sedarah.

Perilaku yang tidak biasa ini diakibatkan dari mencairnya es di kutub, sehingga populasi beruang kutub makin menyusut. 

Dampaknya, pada musim kawin, beruang kutub tidak menemukan pasangannya di alam liar.

Agar tetap bertahan hidup, tentu mereka harus melahirkan keturunan. Disebabkan penyusutan populasi tersebutlah yang mendorong beruang kutub untuk melakukan perkawinan sedarah.

Namun, cara adaptasi seperti ini memicu masalah baru.

Sebab, keturunan beruang kutub yang dilahirkan, banyak yang tidak mampu menghasilkan keturunan lagi (infertil) atau punya penyakit bawaan yang berbahaya. 

2. Risiko Tuberkulosis pada Meerkat 

Meerkat atau nama ilmiahnya Suricata suricatta berasal dari Gurun Kalahari di Botswana dan Afrika Selatan juga merasakan dampak perubahan iklim, lo.

Hal ini terjadi ketika suhu Gurun Kalahari terus naik dan membuat wilayah tersebut makin panas.

Akibatnya, meerkat mengalami stres dan tubuhnya tidak mampu lagi. Lalu, muncul wabah tuberkulosis pada meerkat dan menyebabkan penyusutan populasi.

Apalagi, hewan yang aktif pada siang hari ini harus mempercepat waktu berburunya, sebab suhu gurun sudah tidak mendukung lagi.

Baca Juga: Kasus Demam Berdarah Dengue Naik Akibat Perubahan Iklim, Bagaimana Bisa?

Mereka pun kekurangan persediaan makanan dan mudah terserang penyakit lainnya. Kalau dibiarkan, bisa jadi meerkat akan punah dan tidak lagi ditemukan di bumi. 

3. Berubahnya Siklus Perkembangbiakan Anjing Laut 

Menurut peneliti Inggris, akibat perubahan iklim anjing laut mempunyai siklus perkembangbiakan yang tidak biasanya.

Ternyata, selama 30 tahun terakhir induk anjing laut yang berusia lebih tua melahirkan anak lebih awal.

Hal ini karena, suhu bumi terus meningkat dan memengaruhi siklus pertumbuhan dan perkembangbiakan anjing laut.

Padahal, seharusnya anjing laut mulai berkembang biak sekitar usia lima tahun dan dapat beberapa kali melahirkan pada periode tertentu.

Namun sekarang, anjing laut lebih terlambat berkembang biak dan melahirkan anaknya lebih awal.

Keanehan perkembangbiakan anjing laut ini tidak hanya terjadi di Inggris, tetapi terjadi pada seluruh anjing laut yang ada di Atlantik. 

4. Meningkatnya Angka Perpisahan Elang Laut Albatros 

Elang laut albatros dikenal sebagai burung yang hanya punya satu pasangan saja seumur hidupnya.

Namun, akibat perubahan iklim yang mengancam populasi elang laut albatros.

Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Pemanasan Global

Maka, mereka memutuskan untuk segera berpisah dengan pasangannya dan mulai mencari pasangan baru.

Sehingga, bisa melahirkan lebih banyak anak untuk bertahan hidup dan menjaga populasinya.

Keanehan ini sudah terjadi selama 15 tahun dari hasil penelitian pada 15.000 pasangan elang laut albatros yang berpisah. 

Nah, itulah dampak perubahan iklim pada tingkah laku hewan di dunia. Mulai dari perkawinan sedarah beruang kutub hingga meningkatnya angka perpisahan elang laut albatros. 

(Penulis: Zintan Prihatini)

---

Kuis!
Apa saja cara hewan beradaptasi?
Petunjuk: Cek halaman 1!

Tonton video ini, yuk!  

----  

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.