Pantas Lukisan Purba di Gua Tidak Hilang Meski Sudah Ribuan Tahun, Ternyata Ini Rahasianya

By Grace Eirin, Senin, 5 September 2022 | 17:15 WIB
Lukisan purba di gua dapat awet hingga ribuan tahun karena menggunakan bahan pewarna alami. (Matteo Panara/Unsplash)

Ada banyak sekali jenis kuas, jenis cat air, pewarna, bahkan kita bisa menggunakan gadget untuk membuat karya seni rupa menarik. 

Namun, pada zaman purba, manusia hanya bisa menggunakan bahan-bahan seadanya. 

Dengan kemampuan otak yang belum sesempurna manusia modern, manusia purba mengolah pemikiran mereka untuk bisa menciptakan sesuatu. 

Seperti yang teman-teman ketahui, jika saat ini banyak ilmuwan bisa melakukan penemuan dan teknologi canggih, manusia purba telah menemukan idenya terlebih dahulu. 

Ini juga berlaku ketika manusia purba mencoba mencari cara membuat pewarna untuk melukis di dinding gua. 

Ternyata, bahan pewarna yang digunakan oleh manusia prasejarah adalah bahan pewarna alami. 

Contohnya seperti zat besi atau hematit yang bergabung membentuk pigmen (zat warna) yang disebut oker saat mulai teroksidasi.

Kemudian, pigmen dicampur dengan arang atau tulang yang dibakar, lalu dikentalkan menjadi seperti cat menggunakan lemak hewani atau minyak alami lainnya.

Pewarna seperti besi oksida dan arang juga tidak mudah pudar kecuali jika terpapar api atau bahan kimia.

Di gua batuan kapur, rembesan air hujan yang melalui celah batu juga membantu melapisi lukisan gua dengan membentuk lapisan bikarbonat.

Bikarbonat adalah salah satu jenis senyawa kimia. Ini membuat warna lukisan tetap cerah meski ribuan tahun berlalu.

Baca Juga: Mengenal Burung Shoebil, Burung Purba yang Masih Hidup hingga Sekarang