Keberagaman Gender: Pengertian dan Cara Membangun Kesadaran Gender, Materi PPKn

By Amirul Nisa, Kamis, 8 September 2022 | 10:15 WIB
Baik perempuan atau laki-laki boleh mendapat pendidikan yang sama sebagai bentuk menghargai keberagaman gender. (Foto oleh Yan Krukov/pexels)

Bobo.id - Ada banyak jenis keberagaman, dan Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak keberagaman.

Salah satu keberagaman yang hampir dimiliki seluruh negara, termasuk Indonesia adalah keberagaman gender yang akan dijelaskan pada materi PPKn kurikulum merdeka kelas VII SMP.

Keberagaman gender merupakan hal yang bersifat universal dan berlaku untuk semua manusia di dunia.

Indonesia yang memiliki banyak jenis keberagaman pun tidak boleh luput akan jenis keberagaman satu ini, yaitu keberagaman gender.

Tanpa memperhatikan keberagaman gender dan cara menyikapi yang tepat, maka kemajuan bangsa akan sulit didapatkan.

Jadi teman-teman harus tahu pentingnya membangun kesadaran akan keberagaman gender.

Tapi sebelumnya, mari kita pelajari dulu tentang gender itu sendiri, ya.

Pengertian Gender

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gender adalah jenis kelamin. Jadi keberagaman gender bisa diartikan juga sebagai keberagaman jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Perempuan dan laki-laki dibedakan berdasarkan aspek fisiologi atau aspek fisik.

Bagi perempuan dan laki-laki ada beberapa perbedaan ciri fisik serta hormon dalam tubuh yang mengatur fungsi biologis.

Baca Juga: Mengenali Ragam dan Unsur Kebahasaan yang Digunakan pada Teks Prosedur

Selain secara fisik, ada juga perbedaan antara perempuan dan laki-laki dari sudut pandang antropologi (ilmu tentang manusia).

Pada masa pra tradisional, laki-laki dan perempuan memiliki tugas yang berbeda-beda.

Seperti, pada masa itu laki-laki akan bertugas untuk mencari makanan dengan berburu dan juga meramu.

Sedangkan perempuan akan mengolah makanan serta menjaga anak-anak secara bersama-sama.

Hal itu pun masih terjadi dalam beberapa masa selanjutnya.

Walau ada perbedaan secara fisik yang terlihat, tapi perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama di mata Tuhan dan juga hukum.

Bahkan hak antara perempuan dan laki-laki sebagai anggota masyarakat maupun warga negara adalah sama.

Jadi baik perempuan atau laki-laki tidak boleh dibedakan termasuk dalam urusan dalam rumah tangga, di lingkungan sosial bertetangga, hingga masyarakat luas.

Dengan begitu baik laki-laki maupun perempuan akan memiliki hak yang sama dalam mendapat pendidikan, bekerja, kegiatan perekonomian, menjalankan tugas sosial, berpolitik, dan lain sebagainya.

Untuk membangun pengertian tentang pentingnya pengetahuan tentang gender ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Cara Membangun Kesadaran Gender

Baca Juga: Provinsi Baru di Papua, Ini Ragam Keunikan Provinsi Papua Selatan

Meski sudah dijelaskan sebelumnya, laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama di hadapan Tuhan ataupun hukum, namun masih saja ada yang tidak bersikap seperti itu.

Karena itu penting untuk memiliki kesadaran gender dan saling menghargai.

Ada banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk membangun kesadaran gender yang ada di masyarakat.

Berikut beberapa cara yang dilakukan pemerintah untuk membangun kesadaran gender.

1. Membentuk Komisi Nasional Perempuan

Komisi nasional perempuan adalah lembaga negara yang independen untuk penegakan hak asasi manusia perempuan Indonesia.

Komisi ini dibentuk melalui Keputusan Presiden No.181 Tahun 1998, pada tanggal 9 Oktober 1998.

Keputusan itu pun diperkuat dengan Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2005.

2. Membentuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Cara lain yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran gender adalah dengan membentuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa).

Upaya meningkatkan kesadaran gender ini juga dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak atas tidak kekerasan yang banyak terjadi.

Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Ragam Seni Tradisional

Selain itu, kementerian ini juga memperhatikan tingkat pendidikan anak-anak dan juga perempuan, lalu kondisi gizi buruk, dan berbagai masalah lain yang terjadi karena kurangnya kesadaran gender.

3. Adanya 30 persen Kuota Perempuan di DPR

Dalam kegiatan politik, perempuan juga diberikan ruang untuk berpartisipasi dengan adanya kuota 30 persen.

Jadi Dewan Perwakilan Rakyat harus terdiri dari 30 persen atau lebih perempuan.

Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang pada perempuan mewakili rakyat dalam menyampaikan aspirasi.

Nah, itu tadi penjelasan tentang keberagaman gender dan cara untuk membangun kesadaran gender.

Baca Juga: Mengulik Ragam Fauna Khas Pulau Jawa, Ini 8 Jenis Hewan yang Dilindungi dan Nyaris Punah

----

Kuis!

Apa yang dimaksud dengan keberagaman gender?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Tonton video ini, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.