Apa Itu Revolusi Mental? Ini Penjelasan Lengkapnya, Materi PPKn

By Amirul Nisa, Minggu, 25 September 2022 | 10:00 WIB
Konsep revolusi mental yang akan membangun Indonesia menjadi negara maju. (storyset/freepik)

Bobo.id - Teman-teman pasti sudah pernah mendengar tentang revolusi mental.

Revolusi mental merupakan sebuah istilah yang diberikan disampaikan oleh presiden pertama Indonesia, yaitu Soekarno dan akan dipelajari pada materi PPKn kurikulum merdeka kelas VII SMP.

Istilah revolusi mental sudah dikenalkan oleh Pak Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1956 saat menyampaikan pidato kenegaraan.

Revolusi mental disampaikan, karena pada saat itu Pak Soekarno berpendapat bahwa bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki mental atau jiwa kuat.

Lalu istilah revolusi mental kembali disampaikan kembali disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan Pak Jokowi membentuk Gerakan Revolusi Mental dan memasukkan gotong royong masuk dalam bagian dari gerakan tersebut.

Untuk membentuk Gerakan Revolusi Mental, Pak Jokowi juga mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016.

Dengan adanya gerakan tersebut, teman-teman juga perlu mengenal tentang revolusi mental.

Kali ini, kita akan belajar tentang konsep dari revolusi mental.

Konsep Revolusi Mental

Revolusi mental merupakan sebuah gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.

Baca Juga: Gotong Royong: Mengenal 4 Landasan Karakter yang Diperlukan Manusia

Ungkapan itu disampaikan setelah Indonesia berhasil mengalami revolusi fisik yaitu saat mendapatkan kemerdekaan pada tahun 1945.

Lalu revolusi mental diungkapkan oleh Pak Soerkarno untuk menaikkan semangat masyarakat yang mulai menurun.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) revolusi memiliki arti perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang.

Lalu mental adalah sesuatu yang bersangkutan dengan batin atau watak manusia.

Jadi revolusi mental dibentuk untuk melakukan perubahan mendasar pada mengenai batin atau watak manusia.

Hal ini pun dilakukan dengan mengubah pola pikir mendasar pada semua masyarakat.

Setelah disampaikan oleh Pak Soekarno terkait revolusi mental, hal yang sama kembali disampaikan oleh Pak Jokowi.

Bahkan Presiden Jokowi juga membentuk sebuah gerakan dengan adanya tiga elemen atau rumusan.

Tiga elemen itu adalah integritas, etos kerja, serta gotong royong. Ketiga elemen itu pun memiliki keterikatan antar satu dengan yang lainnya.

Berikut akan dijelaskan juga tiga elemen pada Gerakan Revolusi Mental.

1. Integritas

Baca Juga: 5 Nilai Gotong Royong dan Contohnya di Kehidupan Sehari-hari

Elemen pertama adalah integritas yang memiliki banyak pengertian yang saling berkaitan.

Menurut KBBI, integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan serta kejujuran.

Jadi orang yang berintegritas adalah merupakan orang yang memiliki sifat jujur, tidak berbohong, tidak pula korupsi.

Selain itu, orang dengan integritas tinggi juga akan konsisten dalam menjalani berbagai hal.

Orang yang memiliki integritas juga disebut akan selalu mengikuti aturan serta berbuat segala sesuatu sesuai dengan posisi atau wewenang dan juga menjunjung kebenaran.

Sikap-sikap tersebut pun selaran dengan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Etos Kerja

Sedangkan etos kerja memiliki arti yang sama dengan semangat kerja.

Sehingga orang dengan etos kerja tinggi akan bersemangat untuk bekerja, disiplin, tekun, serta pantang menyerah.

Namun elemen ini harus selalu diiringi dengan elemen pertama, yaitu integritas.

Sehingga etos kerja yang tinggi harus selalu berlandasan dengan integritas yang kuat dan dilakukan selaras.

Baca Juga: Mengenal Budaya Gotong Royong dari Pengertian hingga Manfaatnya

Sikap berupa etos kerja yang tinggi adalah contoh dari negara-negara yang maju yang sukses.

3. Gotong Royong

Elemen ketiga adalah gotong royong yang juga sudah menjadi budaya bangsa Indonesia.

Gotong royong menjadi elemen yang harus dilakukan beriringan dengan dua elemen lain, yaitu integritas dan etos kerja.

Dengan memiliki integritas yang baik, serta etos kerja yang tinggi sebuah pekerjaan akan menjadi lebih cepat dilakukan dengan gotong royong.

Nah, itu tadi penjelasan tentang konsep revolusi mental yang pernah disampaikan oleh Pak Soekarno.

Baca Juga: Kerja Sama: Pengertian, Manfaat, dan Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

----

Kuis!

Kapan Soekarno menyampaikan istilah revolusi mental?

Petunjuk: Cek halaman 1!

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.