Jadi berdasarkan penjelasan tersebut, kata transisi bisa diartikan sebagai kata yang menghubungkan antar kalimat atau paragraf.
Dalam dunia tulis menulis, kata transisi akan sangat membantu untuk mengkorelasikan antar kalimat agar tetap padu dan kohesi.
Gabungan antar kalimat atau paragraf dengan menggunakan kata transisi tidak membuat terjadinya pergeseran topik secara mencolok.
Ada banyak kata transisi yang bisa digunakan dan dikelompokkan dalam beberapa jenis.
Jenis Kata Transisi
1. Transisi Aditif
Kata transisi aditif adalah transisi yang tepat digunakan untuk merujuk pada poin tambahan dari poin sebelumnya.
Contohnya adalah 'memang', 'di samping itu', 'apalagi', 'faktanya', 'atau', dan lain sebagainya.
2. Transisi Adversatif
Lalu ada juga transisi adversatif yang banyak digunakan untuk kalimat atau paragraf yang sifatnya merugikan.
Jadi kata transisi ini lebih banyak digunakan untuk konteks negatif, seperti konflik atau kontradiksi.
Baca Juga: Kalimat Ajakan: Pengertian, Ciri-Ciri, hingga Contoh Kalimatnya