Peredaran darah terbuka lebih mudah ditemukan pada hewan-hewan kecil yang memiliki metabolisme rendah dan sistem organ tidak terlalu aktif.
Contoh hewan dengan peredaran terbuka adalah hewan arthropoda, seperti belalang, cupang, laba-laba, kepiting, dan udang.
Tak hanya itu saja, peredaran darah terbuka juga seringkali ditemukan pada hewan-hewan moluska seperti ubur-ubur, siput, dan bekicot.
Sementara itu, peredaran darah tertutup adalah peredaran darah ke seluruh tubuh atau jaringan yang melalui pembuluh darah.
Berbeda dengan peredaran darah terbuka, peredaran darah tertutup terdapat pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler.
Karena peredaran darah tertutup dipompa dengan jantung sejati, maka tekanan darah menjadi lebih tinggi dan aliran darahnya lancar.
Aliran darah yang disalurkan melalui pembuluh darah pun juga dikendalikan oleh katup-katup.
Sistem peredaran darah tertutup dimiliki oleh hewan dengan metabolisme yang cepat dan memiliki struktur tubuh yang rumit.
Contoh hewan yang mengalami peredaran darah tertutup antara lain hewan mamalia seperti kambing, anjing, beruang, hingga gajah.
Tak hanya itu saja, hewan yang memiliki peredaran darah tertutup juga ada ikan, burung, amfibi, dan juga reptil.
Meski sama-sama punya peredaran darah tertutup, baik burung, reptil, amfibi, maupun mamalia punya perbedaan sistem peredaran darah.
Baca Juga: Sistem Peredaran Darah Burung: Organ, Peran, dan Sirkulasi Darah