Meski penyebab utama konflik sosial adalah perbedaan di tengah masyarakat, banyak faktor yang bisa terkait dengannya.
Dalam studi sosiologi, konflik sosial mendapatkan perhatian besar dan memunculkan apa yang disebut teori konflik.
Teori konflik menurut Karl Marx menilai konflik di masyarakat berkaitan dengan adanya kelompok yang berkuasa dan dikuasai.
Konflik di masyarakat dipicu oleh pertentangan perbedaan kepentingan, contohnya kesenjangan ekonomi.
Teori konflik menurut Lewis A. Coser memandang sistem sosial bersifat fungsional. Menurut Coser, konflik tidak selalu memiliki sifat negatif.
Konflik juga dapat mempererat hubungan antar-individu dalam suatu kelompok.
b. Teori Fungsionalisme Struktural
Fungsionalisme struktural, struktural-fungsional adalah sebuah teori sosiologi yang diciptakan oleh Emile Durkheim.
Teori ini berfokus kepada peran struktur sosial dalam menentukan dan mempertahankan kohesi sosial atau tatanan sosial.
Menurut Durkheim, teori fungsionalisme ftruktural menekankan kepada keteraturan dan mengabaikan konflik dan perubahan-perubahan dalam masyarakat.
Teori struktural fungsional adalah sebuah teori yang berisi sudut pandang yang menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berkaitan.
Baca Juga: Pembahasan Soal IPS: Evaluasi Esai tentang Keberagaman Lingkungan Sekitar