Bobo.id - Seperti yang teman-teman ketahui, bentuk permukaan Bumi di pengaruhi oleh pergerakan lempeng Bumi.
Sedangkan, lempeng Bumi bisa bergerak karena terjadinya arus konveksi cairan di lapisan bawah litosfer, yaitu astenosfer.
Lalu, bagaimana arus konveksi cairan terjadi?
Pembahasan tentang bentuk permukaan Bumi akan dipelajari pada pelajaran Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kelas 5 SD, Kurikulum Merdeka Bab IV: Berkenalan dengan Bumi Kita.
Tepatnya topik Bagaimana Bumi Kita Berubah? halaman 120.
Nantinya, kita akan mengerjakan soal latihan dan mencari tahu apa kunci jawabannya, namun sebelumnya simak dulu materinya berikut ini.
Teman-teman pasti pernah mendengar bencana alam seperti gempa bumi yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng bumi.
Pergerakan lempeng Bumi dipengaruhi oleh tiga gerakan, yaitu divergen, konvergen, dan transform.
Ketiganya, memengaruhi perubahan bentuk permukaan Bumi karena terus bergerak membentuk patahan, lipatan, dan lekukan.
Lempeng Bumi pun dipengaruhi lapisan astenosfer, mengandung cairan yang bergerak sangat lambat hingga menciptakan arus konveksi.
Untuk mengetahui lebih lanjut, kerjakanlah soalnya yang ada di buku. Apakah teman-teman sudah selesai mengerjakan soal-soalnya?
Baca Juga: Lempeng Bumi: Pengertian, Teori, dan Jenis Batas Lempeng Bumi
Kalau sudah, coba cocokkan dengan kunci jawaban di bawah ini, ya.
Bagaimana arus konveksi cairan terjadi?
Jawaban:
Astenosfer adalah lapisan padat yang ada mengandung cairan bergerak lambat dan di dalamnya terjadi arus konveksi.
Arus konveksi adalah cairan yang bergerak karena adanya perbedaan suhu dan kerapatan massa jenis.
Arus konveksi bisa terjadi jika ada fluida atau zat yang mengalir, baik dalam bentuk cair atau gas.
Jadi adanya fluida itu penting, partikel padatan tidak akan bergerak meskipun ada perbedaan suhu dan kerapatan massa jenis.
Akibatnya, terjadilah perpindahan energi dari area yang lebih besar ke area yang lebih kecil.
Arus konveksi ini terus terjadi hingga mencapai keseimbangan, yaitu suhu dan kerapatan massa jenis sama.
Namun, untuk mencapai suhu dan kerapatan massa jenis yang sama di dalam lapisan Bumi tentu tidak mudah.
Oleh karena itu, lempeng Bumi terus bergerak, melalui tiga macam pergerakan yaitu divergen, konvergen, dan transform yang memengaruhi bentuk permukaan Bumi.
Baca Juga: Sering Terjadi di Indonesia, Kenapa Manusia Tak Bisa Prediksi Gempa Bumi Sebelum Terjadi?
Lalu, area yang kosong akibat arus konveksi yang menciptakan pergerakan lempeng Bumi akan terisi dengan mantel Bumi, karena suhu dan kerapatan massa jenisnya berbeda.
Hal ini tidak berhenti karena suhu di dalam inti Bumi yang bersuhu tinggi, maka arus konveksi terus terjadi.
Kesimpulan
Arus konveksi di lapisan astenosfer dipanaskan terus-menerus hingga cairan di dalamnya bergerak naik hingga mendingin.
Jika sudah mendingin lapisan lempeng akan bergerak turun dan dihancurkan.
Kemudian, digantikan dengan lapisan lainnya yang dipanaskan.
Sebab itulah, kita sering merasakan gempa bumi karena pergerakan lempeng Bumi atau lempeng tektonik.
Pembahasan dan jawaban ini bisa menjadi pemandu bagi orang tua dalam mendampingi anak selama belajar di rumah.
Sumber: Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kelas 5 SD, Kurikulum Merdeka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Baca Juga: Gempa 6,2 M di Pasaman Sumbar Disebabkan Sesar Sumatra, Apakah Itu?
---
Kuis! |
Apa saja tiga gerakan lempeng Bumi? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.