Bobo.id - Sebagai makhluk sosial, manusia pasti membutuhkan interaksi sosial terhadap manusia lainnya.
Interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi di antara dua orang atau lebih dan bersifat timbal balik untuk menjalin kerja sama, pertemanan, mendiskusikan hal penting, atau meningkatkan kemampuan sosial dalam masyarakat.
Selain itu, interaksi sosial terdiri dari tiga jenis, yaitu individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Berikut penjelasan dari ketiganya simak, yuk!
Jenis-Jenis Interaksi Sosial
1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu
Interaksi sosial jenis ini dilakukan oleh seseorang dengan individu lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
Biasanya, interaksi individu dengan individu bertujuan untuk menjalin pertemanan atau kerja sama.
Namun, jika responsnya negatif maka dapat memicu konflik atau pertentangan antarindividu.
Contoh interaksi individu dengan individu:
- Dua orang yang saling menyapa karena satu kelas
- Mengajak teman bermain
- Dua orang yang membuat janji untuk pergi ke suatu tempat
- Seseorang yang menanyakan arah jalan pada orang lain
- Seseorang yang berkonsultasi dengan dokter mengenai penyakitnya
2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok
Interaksi sosial individu dengan kelompok berarti, seseorang bisa menjalin interaksi dengan dua orang atau lebih untuk menyampaikan informasi.
Biasanya, jenis interaksi ini disampaikan oleh seseorang di hadapan suatu kelompok.
Contoh interaksi individu dengan kelompok:
- Seorang motivator atau narasumber berbicara di hadapan sekelompok peserta
- Komunikasi ketua RT kepada warganya untuk melakukan kerja bakti
- Seorang guru yang menyampaikan materi pembelajaran di hadapan sekelompok peserta didik
- Penceramah yang menyampaikan informasi agama di hadapan jemaahnya
Baca Juga: Contoh-Contoh Interaksi Sosial yang Mengarah Kepada Perpecahan, Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 4
- Kepala Desa yang memimpin rapat kepada warga desa untuk membahas permasalahan yang dihadapi
3. Interaksi Sosial Kelompok dengan Kelompok
Interaksi sosial kelompok dengan kelompok ini dilakukan antar dua dua kelompok atau lebih untuk membahas suatu permasalahan.
Jadi, hasil pertemuannya tidak bersifat pribadi, namun untuk kepentingan semua orang.
Interaksi sosial seperti ini, kedua atau lebih kelompok tidak selalu sepakat pada suatu pernyataan.
Oleh karena itu, harus dilakukan dengan hati-hati dan menjunjung tinggi kebersamaan.
Contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok:
- Anggota kelas jurusan IPS berdiskusi dengan anggota kelas jurusan IPA untuk mengadakan perpisahan kelas
- Para relawan bencana membantu korban bencana alam
- Anggota OSIS dan anggota Pramuka suatu sekolah bekerja sama untuk mengadakan program kebersihan lingkungan
- Anggota Karang Taruna berinteraksi dengan kelompok masyarakat untuk mengadakan lomba 17 Agustus
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial: Asosiatif dan Disosiatif
- Perangkat desa mengadakan rapat bersama perangkat desa lain di kecamatan.
Ciri-Ciri Pola Interaksi Sosial
Baik interaksi sosial individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok, sifatnya tidak tetap dan mempunyai pola tertentu. Inilah beberapa ciri-ciri pola interaksi sosial:
1. Berdasarkan Kedudukan Sosial dan Perannya
Pola interaksi sosial ini bisa diketahui, jika kita menghadiri suatu forum sebagai anggota kelompok dan di depan ada seorang narasumber.
Tentunya, kita harus mengamati dan memerhatikan. Kemudian, kita bisa menyampaikan pendapat atau pertanyaan dengan sopan dna santun.
2. Kegiatannya Terus Berlanjut hingga Menemukan Tujuan
Umumnya, pola interaksi sosial ini bisa diketahui jika kita menjalin kerja sama.
Misalnya, pengusaha menjalin interaksi sosial dengan pengusaha lain untuk mendapatkan keuntungan bersama.
Jika kerja samanya berhasil, maka kemungkinan kerja samanya bisa dilanjutkan dan mencapai tujuan lain.
Namun, interaksi sosial seperti ini juga dapat memicu pertentangan atau persaingan jika tidak dilakukan hati-hati.
3. Interaksi Sosial yang Dapat Terjadi Tanpa Mengenal Waktu, Tempat, dan Keadaan
Pola interaksi sosial ini terbentuk karena pola pikir tidak berlaku waktu, tempa, dan keadaan.
Misalnya, suatu sekolah terkenal akan prestasi dan kedisiplinannya. Namun, akibat suatu peristiwa yang negatif sekolah tersebut tidak lagi dipercaya oleh masyarakat.
Nah, itulah penjelasan mengenai jenis-jenis interaksi sosial, yaitu individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
(Penulis: Vanya Karunia Mulia Putri)
---
Baca Lagi: |
Jenis-Jenis Interaksi Sosial (halaman 1) |
Ciri-Ciri Pola Interaksi Sosial (halaman 3) |
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Khusus di bulan Oktober 2022, ada diskon 10% untuk berlangganan semua majalah dari Media Anak Grid Network - Kompas Gramedia.
Untuk langganan:
Majalah Bobo: https://bit.ly/PROMOBOBOOKTOBER
Majalah Bobo Junior: https://bit.ly/PROMOBOJUNOKTOBER
Majalah Mombi SD: https://bit.ly/PROMOMOMBISDOKTOBER
Majalah Mombi TK: https://bit.ly/PROMOMOMBIOKTOBER