Selain itu, mereka juga percaya roh-roh yang jahat harus diusir agar tidak menyebabkan masalah dan merusak tanaman yang akan dipanen.
Nantinya, perayaan festival akan dilakukan dengan menyalakan api unggun yang besar, orang-orang akan berkumpul di sekeliling api unggun, dan membakar tanaman dan hewan sebagai persembahan pada dewa-dewa.
Api unggunnya akan dinyalakan kembali meskipun festival sudah berakhir untuk menghangatkan badan selama musim dingin yang akan datang.
Sama seperti Halloween masa modern, Suku Celtic yang datang ke Festival Samhain juga menggunakan berbagai macam kostum agar tidak dikenali hantu.
Asal Mula Istilah “Halloween”
Tapi, istilah Halloween baru muncul pada abad ke 7 Masehi yang berasal dari Gereja Katolik Roma yang memengaruhi kebudayaan Suku Celtic.
Festival Samhain pun lebih dikenal sebagai perayaan All Saints Day atau All Hallows.
Tradisi perayaannya juga sama mulai dari api unggun besar, parade, dan memakai kostum yang unik.
Lalu, lama-kelamaan perayaan ini disebut sebagai Halloween hingga sekarang dan menyebar ke seluruh dunia.
Kenapa Halloween Identik dengan Labu?
Di Amerika Serikat, perayaan Halloween identik dengan labu kuning (Cucurbita moschata) yang ukurannya besar dan berwarna kuning atau oranye sebagai dekorasi di rumah.
Baca Juga: Terlalu Lucu dan Bikin Gemas, Kadal Ini Seperti Memakai Kostum Halloween dari Mainan Dinosaurus