Saat pertama diproduksi serius, anime masih dikemas dalam animasi bisu dan tidak berwarna alias hitam putih.
Namun, para animator Jepang terus berusaha untuk mengembangkan proses pembuatan anime dengan beragam teknik.
Banyak animator Jepang pada saat itu mengaku terinspirasi dari animasi pendek buatan Prancis dan juga Amerika Serikat.
Dalam proses pengembangannya, anime Jepang tidak berjalan mulus. Perkembangannya tentu saja mengalami pasang surut.
Hal ini diketahui karena pengaruh Perang Dunia II serta gempa besar Kanto pada 1923 yang membuat produksi anime jadi terhambat.
Tak hanya itu saja, bahkan pembuatan izin untuk penayangan anime di Jepang pun semakin dipersulit, teman-teman.
Perkembangan Anime di Jepang
Setelah Perang Dunia II, film anime hitam putih berdurasi 74 menit itu akhirnya ditayangkan untuk pertama kalinya pada 1945.
Judul film itu adalah Momotaro: Umi no Shinpei atau dalam bahasa Inggris berjudul Momotaro's Divine Sea Warriors.
Film itu adalah garapan pihak tentara Jepang yang tujuan awalnya adalah sebagai propaganda pemerintah.
Beberapa saat setelah masa perang atau setelah munculnya film itu, produksi anime lambat laun mulai bangkit.
Baca Juga: Sering Dikira Istilah yang Sama, Apa Perbedaan Manga, Anime, dan Kartun?