Dongeng Anak: Payung untuk Torto #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Kamis, 10 November 2022 | 18:45 WIB
(Sarah Nafisah/Bobo.id )

“Aku mencari Torto, Ma! Torto tidak ada di mana-mana. Jadi, mungkin dia sedang berenang…” jawab Tio.

“Torto tidak mungkin masuk ke dalam kolam, Tio. Torto tahu, kalau dia masuk, dia pasti tenggelam. Hujan-hujan begini, Torto pasti berada di tempat yang teduh, supaya tidak kena hujan.”

Tio berdiri dan menghela napas heran. Ia melangkah menghampiri mamanya di pintu rumah sambil berkata,

“Aneh! Kalau aku jadi kura-kura, aku tinggal masuk saja ke rumah cangkangku. Buat apa berteduh kalau punya rumah yang bisa dibawa-bawa. Aku bahkan bisa jalan pelan-pelan di tengah hujan…”

Mama Tio tersenyum. Ia membantu Tio melepas jas hujan.

“Kura-kura tidak mungkin jalan-jalan di tengah hujan. Kalau kamu jadi kura-kura, pasti kamu tidak suka juga kena hujan. Kamu pasti akan langsung bersembunyi di tempat yang teduh.

Setiap kali cangkang Torto kena tetes hujan, bunyi tetes hujan pasti terdengar oleh Torto seperti bunyi palu. Pang! Pang! Pang! Menurut Mama, bunyi tetes hujan di cangkangnya, pasti membuat Torto takut!”

“Oo, Torto yang malang,” kata Tio sambil melangkah masuk ke dalam rumah. “Ma, aku dapat ide. Aku akan membuat payung dan mengikatnya di cangkang Torto!”

“Mama pikir, kura-kura tidak butuh payung,” gumam Mama.

Namun Tio tidak sempat mendengar kata-kata mamanya. Ia sudah berlari masuk ke dalam kamarnya. Tio mencari gunting, lem, dan sehelai saputangan tua. Ia juga mencari sepotong kayu di dapur.

Tak lama kemudian, Tio tampak sibuk membuat payung kecil. Setelah payung kecilnya jadi, Torto berlari lagi ke teras. Ia memakai lagi jas hujan dan sepatu bot yang tadi diletakkan di teras rumah. Tio langsung menerobos hujan sambil berteriak-teriak,

Baca Juga: Cerita Misteri: Hachishakusama, Misteri Perempuan Jepang Setinggi 8 Kaki #MendongenguntukCerdas