4 Ciri-Ciri Teks Ekposisi, Unsur, Struktur, dan Kaidah Kebahasaannya

By Grace Eirin, Minggu, 13 November 2022 | 07:00 WIB
Teks eksposisi bersifat objektif dan netral. (Dziana Hasanbekava/Pexels)

Pada bagian ini, penulis juga bisa menambahkan fakta-fakta yang mendukung dan memperkuat argumen penulis. 

Penegasan ulang yaitu perumusan kembali yang disajikan secara singkat. Bagian ini juga disebut dengan penutup atau simpulan. 

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

Ketika hendak menulis teks eksposisi, maka harus menulis sesuai dengan kaidah kebahasaan berikut ini. 

- Menggunakan kata-kata atau istilah yang berkaitan dengan topik yang dibahas. 

Misalnya, ketika membahas topik kehutanan, maka istilah yang digunakan contohnya hutan lindung, penebangan liar, reboisasi, dan lain-lain.

- Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi atau kausalitas. 

Kausalitas yaitu perihal sebab akibat. Penggunaan kata-kata kausalitas misalnya jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu

- Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan kronologis (keterangan waktu) atau menyatakan perbandingan. 

Misalnya seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, dan lain-lain. 

- Menggunakan kata-kata kerja mental, contohnya seperti memprihatinkan, menduga, berasumsi, berpendapat, dan menyimpulkan

Kata kerja mental adalah kata-kata yang menunjukkan respons atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan.