Tenis Lapangan: Sejarah, Awal Masuk Indonesia, Aturan, dan Peralatan yang Dibutuhkan

By Fransiska Viola Gina, Minggu, 13 November 2022 | 10:15 WIB
Sejarah olahraga tenis lapangan. (freepik/standret)

3. Pemain melakukan servis di baseline, kaki tidak boleh melangkah maju dari titik baseline jika belum melakukan servis. 

4. Jika pemain gagal melakuakn servis, maka pemain itu diberikan kesempatan kedua. Namun jika gagal lagi, maka poin akan hilang. 

5. Pemain lawan yang menerima pukulan servis dapat berdiri di posisi mana saja untuk melakukan pukulan kembali. 

6. Poin diberikan dalam angka 15, 30, dan 40. 15 berarti 1 poin, 30 berarti 2 poin, serta 40 berarti 3 poin. 

7. Agar bisa menang, pemain harus mendapat 4 poin. Jika terjadi deuce, ditentukan dari dua poin tambahan yang didapat. 

8. Jika pemain menyentuh jaring serta mengganggu pemain lawan, maka pemain itu akan kehilangan ponnya. 

9. Bola bisa jatuh dan menyentuh area mana saja selama masih masuk dalam garis. Bola dianggap out jika keluar dari garis. 

10. Bola dalam pertandingan tenis akan diganti jika sudah melewati setiap enam permainan, teman-teman. 

11. Pemain akan kehilangan poin jika gagal memukul bola, mengenai jaring, serta gagal memukul balik bola ke area lawan. 

Aturan Khusus Tenis Lapangan

Di Indonesia, turnamen tenis memang tidak sepopuler badminton maupun sepak bola, teman-teman.

Baca Juga: Penting Bagi Pemula! Ini 5 Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Olahraga Tenis, Apa Saja?