Dilansir dari Halodoc.com, glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit, yang mengakibatkan kerusakan saraf di seluruh tubuh.
Kerusakan saraf membuat pasien diabetes sering tidak menyadari bahwa kaki atau tangannya sedang terluka, sakit, atau merasa nyeri.
Sementara itu, kadar gula darah yang tinggi membuat pembuluh darah menyempit. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh terhambat.
Teman-teman, aliran darah yang terus mengalir di tubuh kita ini terdiri sel darah merah, sel darah putih, keping darah, dan nutrisi.
Sel darah putih membantu tubuh kita bebas dari bakteri dan mengenali virus-virus yang membuat kita sakit.
Sel darah putih juga berperan dalam kekebalan tubuh, melawan kuman penyakit yang menyerang tubuh dan menghasilkan antibodi.
Ketika aliran darah terganggu, maka sel darah putih dan nutrisi tidak menyebar dengan baik di bagian yang terluka, sehingga luka sulit menutup.
Menurut penelitian, tingginya kadar gula darah juga menyebabkan sel-sel yang bertugas untuk menjaga kekebalan tubuh (imun) melemah, sehingga infeksi tidak diatasi dengan baik.
Pasien diabetes juga sering merasa gatal pada bagian tubuh tertentu, seperti tangan, kaki, dan bagian lainnya yang biasanya disebabkan oleh infeksi jamur dan bakteri.
Sebenarnya, jamur dan bakteri ini sudah tumbuh secara alami pada kulit, sehingga kita harus menjaga kebersihan kulit.
Namun, tingginya kadar glukosa pada pasien diabetes membuat bakteri tumbuh cepat dan menginfeksi kulit.
Baca Juga: Jangan Sepelekan, Kesemutan Ternyata Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya, Salah Satunya Diabetes