Sejarah Kerajaan Makassar: Simbol Kegigihan Nusantara Melawan Supremasi Asing, Materi IPS

By Fransiska Viola Gina, Rabu, 16 November 2022 | 11:15 WIB
Peninggalan Kerajaan Makassar, Fort Rotterdam. (Wikimedia Commons/Sanko)

Setelah bersatu kembali, kerajaan ini disebut Kerajaan Makassar atau Gowa-Tallo dengan sistem pembagian kekuasaan.

Ini artinya, Raja dipilih dari garis keturunan Gowa, sementara itu perdana menterinya dari keturunan Tallo.

Seiring berkembangnya Kerajaan Makassar menjadi pusat perdagangan, para saudagar muslim mulai berniaga ke wilayah ini.

Pada akhir abad ke-16, Kerajaan Makssar ini memasuki masa Islam dan berubah menjadi kesultanan. 

Agama Islam mulai masuk di Sulawesi Selatan karena dakwah dari Datuk Ri Bandang dan Datuk Sulaiman dari Minangkabau. 

Penguasa Kerajaan Makassar yang pertama memeluk Islam adalah I Mangarangi Daeng Manrabbia dengan gelar Sultan Alauddin I. 

Setelah menjadi Kerajaan Makassar yang bercorak Islam, rakyatnya sangat terikat pada norma adat yang didasarkan pada ajaran agama Islam. 

Masa Kejayaan Kerajaan Makassar

Masa kejayaan Kerajaan Makassar terjadi pada masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin atau yang dijuluki Ayam Jantan dari Timur. 

Pada masa kejayaannya, kerajaan ini dikenal sebagai negara maritim yang menjadi pusat perdagangan di Indonesia bagian timur. 

Sementara itu perkembangan kerajaan di bidang sosial adalah dengan memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam. 

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Demak sebagai Tunas Supremasi Kejayaan Nusantara, Materi IPS