Di masa kepemimpinannya, Sultan Agung memiliki beberapa kebijakan penting dalam bidang ekonomi yang diusungnya, yakni pertanian, fiskal, dan moneter.
Dalam sektor pertanian, Sultan Agung memberikan tanah pada petani dan membentuk forum komunikasi sebagai tempat pembinaan.
Dalam urusan fiskal, Sultan Agung mengatur regulasi pajak yang tidak memberikan beban kepada rakyat.
Kemudian pada bidang moneter, Sultan Agung membentuk lembaga keuangan untuk mengelola dana kerajaan.
Di bidang keagamaan dan hukum Islam, Sultan Agung juga menerapkan aturan yang sesuai dengan aturan Islam.
Pada bidang kebudayaan dan kesenian, Sultan Agung juga termasuk pemimpin yang sangat berperan dalam memajukan kesenian wilayahnya.
Kemunduran Kerajaan Mataram
Runtuhnya Kerajaan Mataram Islam dimulai ketika Sultan Agung kalah dalam sebuah misi yang bertujuan untuk merebut Batavia.
Hal ini membuat bidang ekonominya kian merosot dan penurunan penduduk di pedalaman tidak dapat dihindari.
Setelah Sultan Agung wafat, takhta kesultanan diserahkan pada putranya yang bernama Susuhan Amangkurat I. Lokasi Keraton dipindahkan ke Plered.
Setelah Amangkurat I wafat, maka kekuasaan digantikan oleh Amangkurat II namun kondisi Mataram mengalami kemunduran karena pengaruh VOC.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Demak sebagai Tunas Supremasi Kejayaan Nusantara, Materi IPS