Sejarah Hari Anak Sedunia yang Diperingati Setiap Tanggal 20 November

By Fransiska Viola Gina, Minggu, 20 November 2022 | 09:00 WIB
Sejarah Hari Anak Sedunia yang diperingati setiap 20 November. (freepik/pikisuperstar)

Namun, sejarah perjalanan peringatan Hari Anak Sedunia ini ternyata sudah ada lebih dulu, yakni sejak tahun 1850-an. 

Hari Anak dimulai oleh tokoh pendeta yang pada 1957 mengadakan kebaktian khusus di hari Minggu kedua bulan Juni untuk anak-anak.

Hari kebaktian khusus ini dinamai sebagai Flower Sunday. Lambat laun, masyarakat setempat mulai menyebut Flower Sunday sebagai Hari Anak.

Seiring berjalannya waktu, Hari Anak mulai diadaptasi di sejumlah negara. Pada 20 November 1989 Majelis Umum PBB mendeklarasikan konvensi hak-hak anak.

Mulai tahun 1990, Hari Anak Sedunia menandai peringatan tanggal penting saat Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi dan Konvensi tentang hak anak.

Konvnesi Hak Anak ini umumnya mengartikan seorang anak sebagai orang yang berusia di bawah 18 tahun, teman-teman.

Hari Anak Sedunia ini akhirnya dirayakan masyarakat global setiap tahun untuk menyuarakan isu-isu penting bagi anak-anak dan remaja.

Konvensi Hak Anak

Hak-hak anak yang diperjuangkan dalam setiap peringatan Hari Anak Sedunia tertuang dalam Konvensi Hak Anak oleh Majelis Umum PBB. 

Dilansir dari tirto.id, setidaknya ada empat poin yang ditetapkan dalam Konvensi Hak Anak, yakni:

1. Anak-anak berhak mendapat pendidikan. 

Baca Juga: Selamat Hari Anak Sedunia! Yuk, Kenali 4 Golongan Hak Anak yang Diatur dalam Konvensi Hak Anak