Mendengar hal itu, Fitri sangat tertarik mengikuti bazar di sekolahnya. Namun, Fitri bingung mengenai barang apa yang hendak ia jual.
"Aku ingin mengikuti bazar itu, tapi aku tidak tahu apa yang akan aku jual," cerita Fitri pada teman sebangkunya, Linda.
Berbeda dengan Fitri, Linda adalah anak seorang pengusaha kaya. Namun, Linda sangat baik dan tidak membeda-bedakan teman. Linda adalah anak yang rendah hati dan menjadi teman baik Fitri selama ini.
"Kenapa bingung? Keripik singkong buatanmu itu enak sekali, lo! Kenapa kamu tidak menjual itu saja? Lalu, nanti ditambah bumbu bubuk seperti cabai, rasa keju, atau rasa balado. Pasti banyak yang beli!" ucap Linda.
Fitri tertegun mendengarnya. Fitri memiliki kebiasaan membuat keripik singkong saat ada sisa singkong hasil panen di rumahnya. Ide Linda sangat menarik!
"Tapi, aku perlu modal untuk membuat keripik singkong," ucap Fitri.
"Bagaimana jika aku memberimu modal? Aku akan berdiskusi dengan ayahku. Lalu, kita akan berjualan bersama di bazar nanti," kata Linda.
"Lalu, keuntungan penjualan bazar akan kita bagi dua, setuju?" tanya Fitri.
"Setuju." Linda dan Fitri pun berjabat tangan.
Sejak itu, Fitri dan Linda sibuk mempersiapkan keripik singkong untuk bazar mereka. Ayah Linda dengan senang hati membantu Fitri dengan memberikan modal. Fitri pun menyiapkan resep dan menyempurnakan pembuatan keripik singkongnya yang dibantu oleh Linda.
Alhasil, Fitri berhasil membuat keripik singkong terenak yang pernah ia buat. Atas saran Linda, keripik singkong Fitri memiliki 4 rasa, yakni rasa sambal balado, rasa keju, rasa pedas manis, dan rasa barbeque.
Baca Juga: Perbedaan dan Persamaan Hikayat dan Cerita Pendek yang Harus Dipahami