Berlaku Sejak Tanam Paksa, Apa Itu Sistem Ekonomi Uang pada Masa Hindia Belanda?

By Thea Arnaiz, Kamis, 24 November 2022 | 17:45 WIB
Sistem ekonomi uang yang dipraktikkan sejak masa Hindia Belanda. (freepik)

Oleh karena itu, ekonomi uang lebih modern daripada sistem barter yang digunakan oleh masyarakat tradisional.

Karena, ekonomi uang makin berkembang pada masa itu, sistem barter pun secara perlahan mulai ditinggalkan dan dianggap tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Sistem Ekonomi Uang Berlaku pada Masa Tanam Paksa 

Sistem ekonomi diberlakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, yaitu Van den Bosch dibarengi dengan kebijakan tanam paksa.

Cultuurstelsel atau sistem tanam paksa adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1830, yang mewajibkan petani untuk menanam komoditas ekspor penting, yaitu teh, kopi, dan kakao.

Nantinya, pemerintah Hindia Belanda akan membeli hasil komoditas pertanian, namun menggunakan uang sebagai alat pembayaran yang sah.

Seiring meningkatnya penggunaan uang sebagai alat pembayaran, maka didirikanlah bank pertama di Hindia Belanda, yaitu Netherlands Handels Maatschappij pada 1824.

Kegiatan perekonomian di Nusantara jadi berkembang pesat, hingga didirikan bank-bank lain seperti, De Javasche Bank pada 1828 dan De Nationale Handelsbank pada 1863. 

Mata Uang pada Masa Hindia Belanda 

Mata uang resminya adalah Gulden yang terdiri dari beberapa pecahan dengan nominal yang berbeda.  

Nama pecahan mata uang gulden, yaitu: 

Baca Juga: Kata Lain dari 'Uang' Beserta Contoh Penggunaannya dalam Kalimat