Ide kancing di celana jeans ini justru datang dari salah seorang konsumen dari penjahit jeans bernama Jacob W. Davis pada 1873.
Ia kerap menemui jeans milik pelanggannya yang rusak di area sekitar saku setelah dipakai beberapa bulan saja.
Sebab, dulunya jeans adalah celana yang hanya dipakai oleh para pekerja tambang di Amerika Serikat.
Mendapatkan komplain itu, akhirnya penjahit jeans mendapatkan inspirasi untuk menggunakan paku keling demi memperkuat celana jeans.
Jacob W. Davis akhirnya menambahkan kancing dengan titik-titik di bagian kantong sebagai penahan.
Ini terinspirasi oleh sepatu kuda yang menggunakan paku keling tembaga untuk memperkuat sepatu kudanya.
Penjahit jeans itupun kemudian memasangkan paku keling tersebut di area sekitar saku jeans yang sering robek.
Penggunaan rivets ini menjadi sebuah ide cemerlang dari Davis untuk menguatkan celana jeans setelah sering menemukan jeans rusak.
Seiring berjalannya waktu, produk jeans Davis unggul dari para pesaingnya karena lebih kuat saat digunakan oleh penambang.
Kancing Logam atau Rivets Dipatenkan
Tidak mau merasa tersaingi, penjahit jeans itu mencari ide agar desain rivets ini dipatenkan, teman-teman.
Baca Juga: Celana Jeans Cepat Pudar dan Lusuh? Ternyata, Ini 5 Tips agar Warnanya Tetap Tajam