Jangan Sampai Terlambat Diobati, Ini 4 Bahaya Penyakit Pneumonia 

By Thea Arnaiz, Sabtu, 10 Desember 2022 | 15:15 WIB
Bahaya penyakit pneumonia jika tidak mendapatkan pengobatan yang tepat. (freepik)

Bobo.id - Penyakit pernapasan yang perlu diwaspadai dan bisa dialami oleh siapa saja termasuk anak-anak, salah satunya adalah pneumonia.

Pembengkakan dan peradangan di jaringan paru-paru menyebabkan pneumonia. Paru-paru bisa meradang karena terinfeksi virus atau bakteri dan seringnya gejalanya tidak disadari. 

Gejala-Gejala Pneumonia 

- Batuk kering atau berdahak dengan lendir berwarna kuning, hijau, cokelat, atau bercampur darah. 

- Kesulitan bernapas karena napas pendek dan cepat. 

- Detak jantung cepat. 

- Demam. 

- Tidak enak badan. 

- Menggigil. 

- Tidak selera makan. 

- Nyeri pada dada, terutama saat batuk, tertawa, atau bernapas. 

Baca Juga: Nyeri Dada hingga Kebingungan, Ini Gejala Pneumonia dan Cara Menanganinya

- Sakit kepala.

- Kelelahan.

- Mengi.

Jika ada tanda-tanda tersebut, lebih baik teman-teman segera periksa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Apalagi, pneumonia tidak bisa disepelekan karena mengancam jiwa dan menyebabkan bahaya lain yang mengancam kesehatan. Berikut, bahayanya pneumonia jika tidak segera diobati. 

Bahaya Penyakit Pneumonia 

1. Menyebabkan Bakteremia hingga Syok Septik 

Kalau pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri, maka mikroorganisme tersebut bisa masuk ke dalam darah yang menyebabkan bakteremia.

Jika pengobatan terlambat, kondisi bakteremia makin parah hingga menyebabkan syok septik.

Syok septik adalah reaksi infeksi dalam darah dan dapat menyebakan tekanan darah turun secara tiba-tiba.

Akibatnya, jantung tidak cukup memompa banyak darah agar bisa diedarkan ke seluruh tubuh. Hal tersebut tentu berbahaya karena bisa menghentikan kerja organ-organ tubuh. 

Baca Juga: Jika Merasakan Gejala Virus Corona, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

Gejala-gejala bakteremia dan syok septik yang perlu diwaspadai, yaitu: 

- Demam  

- Denyut jantung cepat  

- Nafas cepat  

- Demam 

- Menggigil 

- Tekanan darah rendah  

- Sakit perut (mual, nyeri, muntah, atau diare) 

- Kebingungan 

2. Menyebabkan Abses Paru-Paru 

Abses adalah kantung yang berisi nanah akibat infeksi dan abses di paru-paru menyebabkan pneumonia makin parah.

Baca Juga: Rabies Sudah Ada Sejak 2300 Sebelum Masehi, Apa Saja Penyakit Tertua yang Pernah Ditemukan? (Bag. 2)

Abses paru-paru kemungkinan bisa terjadi kalau pasien pneumonia punya penyakit gusi, lo.

Selain itu, abses paru-paru juga bisa muncul karena bakteremia, sistem kekebalan rendah, dan gaya hidup tidak sehat. 

- Gejala-gejala abses paru-paru yang perlu diwaspadai, yaitu: 

- Demam 38 derajat Celcius atau lebih tinggi. 

- Batuk berdahak bercampur nanah. 

- Keringat pada malam hari, meskipun cuaca sedang tidak panas. 

- Tidak merasa lapar. 

- Penurunan berat badan secara tiba-tiba. 

- Kelelahan. 

3. Menyebabkan Efusi Pleura, Empiema, Dan Pleuritis 

Paru-paru dibungkus oleh selaput yang dinamakan pleura, yang membungkus organ paru-paru dan membungkus dinding dada.

Baca Juga: Bahan Alami di Rumah Bisa Digunakan untuk Obat Tambahan Pneumonia, lo!

Pleura membantu mengurangi gesekan paru-paru dengan tulang rusuk ketika bernapas.

Jika pneumonia terlambat diobati, maka pleura bisa membengkak karena peradangan (pleuritis), sehingga terasa nyeri ketika bernapas.

Akibatnya, rongga di antara paru-paru dan dada terisi oleh cairan menyebabkan efusi pleura. Jika cairannya berupa nanah, maka bisa menyebabkan empiema dan perlu tindakan medis.  

Gejala-gejala efusi pleura, empiema, dan pleuritis, yang perlu diwaspadai, yaitu: 

- Nyeri dada yang semakin parah saat bernapas, batuk, atau bersin. 

- Nyeri yang menjalar ke punggung atau bahu. 

- Demam. 

- Sulit bernapas. 

- Tidak sanggup bernapas dalam-dalam. 

4. Memicu Gagal Napas 

Pasien pneumonia kemungkinan rongga di antara paru-paru dan dadanya berisi cairan atau nanah.

Baca Juga: 9 Tanda Penyakit Paru-Paru, Salah Satunya Kuku Terlihat Biru

Akibatnya, paru-paru tidak bisa mengembang dan mengempis dengan benar ketika mengambil napas.

Pasokan oksigen di dalam tubuh pun terhambat karena tidak bisa diedarkan ke seluruh tubuh.

Karbon dioksida dalam tubuh juga tidak bisa dikeluarkan dan menumpuk di dalam darah. Kondisi ini tidak bisa disepelekan, karena menyebabkan gagal napas, lo.

Apalagi, jika sistem kekebalan tubuh rendah serta mempunyai gaya hidup tidak sehat. 

Gejala-gejala gagal napas yang perlu diwaspadai, yaitu: 

- Nafas cepat atau tidak bisa bernapas dengan penuh  

- Merasa seperti tidak mendapatkan cukup udara  

- Detak jantung tidak teratur.

- Kebingungan.

- Warna kebiruan pada kulit, ujung jari, atau bibir.

- Kegelisahan.

Baca Juga: Urutan Peredaran Darah Kecil pada Tubuh Manusia

- Kelelahan.

- Berkeringat.

- Kehilangan kesadaran.

Nah, itulah bahaya penyakit pneumonia jika tidak segera diobati, mulai dari terkena bakteremia hingga gagal napas. 

(Penulis: Irawan Sapto Adhi)

---

Kuis!
Apa gejala-gejala pneumonia?
Petunjuk: Cek halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk! 

----  

Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.  

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.