Baju Yunani Kuno: Perkembangan, Jenis, dan Fungsinya dalam Masyarakat

By Fransiska Viola Gina, Jumat, 16 Desember 2022 | 14:30 WIB
Perkembangan baju Yunani Kuno dan bagian-bagiannya. (freepik)

Ada sebuah pakaian bagian dalam yang bernama chiton dan peplos, dan sebuah pakaian luar yakni himation dan chlamys

1. Chiton

Chiton memiliki kemiripan bentuk dengan tunik di Asia. Chiton biasanya banyak dibuat dengan bahan wol. 

Selain itu, chiton juga dibuat dengan lenan dan ramai yang diberi sulaman dengan benang berwarna emas sebagai hiasannya.

Chiton ini merupakan tunik putih sederhana yang bisa menjadi pakaian dalam atau pakaian publik sehari-hari.

2. Peplos

Baju Yunani Kuno yang biasa dipakai perempuan dikenal dengan nama peplos. Bagian ini punya bentuk yang sama dengan chiton

Beberapa peplos ini ada yang dibuat panjang, namun ada pula peplos yang dibuat pendek, teman-teman. 

Pada bagian baju ada lipit-lipit yang ditahan dengan peniti. Ada kalanya pula dibuat lipit pada pinggang sehingga terlihat seperti blus.

Biasanya, perempuan kelas atas akan menggunakan pakaian berbahan chiton dengan peplos berornamen di atasnya.

3. Himation

Himation merupakan jenis kain yang biasa dipakai oleh ahli filosof atau orang terkemuka di Yunani Kuno. 

Himation sendiri terdiri atas selembar kain yang memiliki ukuran panjang hingga 12-15 kaki, teman-teman. 

Bahan yang biasa digunakan untuk membuat himation kebanyakan berasal dari wol atau lenan putih yang seluruh bidangnya disulam.

Baca Juga: Bangsa Apa yang Pertama Kali Menggunakan Demokrasi? Ini Sejarahnya