Sebab, saat mengikuti organisasi internasional, para petinggi negara akan membuat perjanjian agar tidak ada konflik bersenjata.
Kalaupun Indonesia punya masalah dengan negara lain, masalahnya akan diselesaikan dengan cara yang baik.
Contohnya, setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dibentuk, Perang Dunia II segera berakhir dan hingga kini tidak ada perang lagi.
Sebaliknya, hubungan negara yang buruk bisa dengan mudah memicu perang. Contohnya yang terjadi di Timur Tengah.
2. Memenuhi Kebutuhan Ekonomi
Alasan Indonesia perlu melakukan hubungan internasional selanjutnya adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Indonesia melakukan kerja sama di bidang ekonomi untuk memenuhi kebutuhan yang tidak ada atau sulit didapat di Indonesia.
Bentuk kerja sama dalam bidang ekonomi yang paling terlihat adalah impor dan ekspor barang dari dan ke luar negeri.
Misalnya, negara Jerman mengimpor mobil ke Indonesia dan Korea Selatan mengimpor barang elektronik ke Indonesia.
Sementara itu, Indonesia juga melakukan ekspor. Misalnya ekspor kelapa sawit ke Tiongkok, India, Pakistan, Belanda, Malaysia, dan Singapura.
Namun, kerja sama atau hubungan internasional dalam bidang ekonomi tidak hanya untuk ekspor atau impor sumber daya.
Baca Juga: Manfaat Hubungan Internasional bagi Bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Pertahanan