Dalam lagu Lir-ilir ini, manusia dianggap sebagai tanaman yang sedang bersemi, dan butuh dirawat untuk tumbuh semakin subur.
Selain itu, memperbaiki diri dan berusaha harus dilakukan selama kehidupan (mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane) manusia.
Lagu Lir-ilir ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga sebagai sarana menyebarkan agama Islam di tanah Jawa pada awal abad ke-16.
2. Gundhul-Gundhul Pacul
Gundhul-gundhul pacul cul, gembelenganNyunggi-nyunggi wakul kul, gembelenganWakul ngglempang segane dadi sak latarWakul ngglempang segane dadi sak latar
Ana bocah gundhul mlaku menyang sawahNyunggi-nyunggi wakul karo gembelenganMlaku neng tengah ndalan, ora wedi bebayanWakule ngglempang dadi sak latar
Makna:
Jika diterjemahkan menjadi bahasa Indonesia, lagu Gundhul-Gundhul Pacul ini menceritakan tentang seorang anak petani yang sedang membawa tempat nasi sambil berjalan gelang-geleng.
Namun, berdasarkan maknanya, lagu Gundhul-Gundhul Pacul merupakan nasihat yang diberikan rakyat kepada pemimpinnya.
Gundhul-gundhul pacul merupakan makna dari seorang pemimpin dengan beragam kekuasaannya.
Sedangkan lirik nyunggi-nyunggi wakul karo gembelengan bermakna pemimpin tersebut mengemban amanat dari rakyat, namun bersikap sombong.
Baca Juga: 10 Lagu yang Cocok untuk Hari Ibu, Liriknya Menyentuh dan Penuh Kasih