Contoh tumbuhan yang melakukan adaptasi tingkah laku dengan menggugurkan daunnya yaitu tumbuhan jati (Tectona grandis).
Tumbuhan jati melewati musim kemarau dengan menggugurkan semua daun, untuk mengurangi proses transpirasi yang menyebabkan kehilangan banyak air.
Daun-daun yang gugur tadi menutupi tanah di sekitar habitatnya yang bisa menghambat pertumbuhan tumbuhan lain.
Sebab, tumbuhan lain tersebut dapat menjadi pesaing yang akan saling bersaing dalam memperoleh nutrisi.
Hormon yang Memengaruhi Pengguguran Daun
Jenis hormon yang turut memengaruhi proses gugurnya daun pada tumbuhan yaitu hormon asam absisat.
Dilansir dari Science Direct, asam absisat adalah hormon tumbuhan yang mengatur berbagai aspek pertumbuhan, perkembangan, dan respons terhadap lingkungan.
Asam absisat pertama kali diidentifikasi oleh Frederick Addicott dan rekan-rekannya pada tahun 1963.
Sebagai respons atas perubahan suhu dan kondisi lingkungan, tumbuhan dapat menggugurkan bunga, daun, atau buahnya pada momen tertentu.
Pengguguran ini dipengaruhi oleh hormon asam absisat, yang terjadi ketika masa pembentukan bunga sedang berlangsung.
Selain itu, pohon menggugurkan daunnya sebagai bentuk penyesuaian atau adaptasi yang dilakukan untuk mengurangi tingkat penguapan air yang tinggi.
Baca Juga: Mengapa Karbon Dioksida Berlebihan dapat Membahayakan Kehidupan di Bumi?