Ajaibnya, jika satu lumba-lumba bersuara, maka beberapa lumba-lumba lain akan membalas suara tersebut secara bersahutan.
Selain itu, suatu kelompok lumba-lumba bisa mengeluarkan suara yang berbeda dalam waktu yang sama.
Lumba-lumba juga dapat mengeluarkan suara yang saling bersahutan dengan sesama lumba-lumba, dan hanya dapat dimengerti kelompok mereka.
Bekerja Sama dalam Berburu
Solidaritas lumba-lumba dibuktikan dengan kerja sama yang dilakukan dengan kelompoknya untuk menggiring ikan-ikan mangsanya.
Caranya dengan membuat lingkaran besar serupa dinding yang sulit ditembus.
Lingkaran tersebut dibuat oleh lumba-lumba dengan cara berenang menggunakan kibasan ekornya yang kuat.
Dengan dinding yang kuat ini, ikan-ikan menjadi panik dan sulit menyelamatkan diri.
Apalagi kibasan ekor membuat pasir di bawah laut naik dan membentuk lumpur, sehingga membutakan ikan-ikan mangsanya.
Ketika ikan-ikan tersebut merasa tertekan, lumba-lumba segera memasang rahang terbukanya agar ikan bisa masuk ke dalam mulutnya.
Jebakan dinding melingkar ini hanya salah satu dari sekian banyak cara cerdas lumba-lumba dalam bertahan hidup.
Nah, dari bukti-bukti di atas, apakah kamu setuju bahwa lumba-lumba dan paus memiliki kesamaan dengan manusia.