Di antaranya yang paling heroik adalah Keumalahayati. Warga setempat mengenalnya dengan Mahalayati atau Hayati.
Keumalahayati merupakan sosok laksamana Kerajaan Aceh. Laksamana adalah pangkat tertinggi untuk perwira Angkatan Laut.
Sebagai informasi, Keumalahayati adalah sosok laksamana wanita pertama di dunia modern, teman-teman.
Keberadaan Keumalahayati tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di negara barat, seperti Belanda, Inggris, Portugis, dan Prancis.
Jika ditarik garis silsilah, Keumalahayati masih merupakan keturunan dari kalangan sultan-sultan Aceh terdahulu.
Ayahnya seorang laksamana yang bernama Mahmud Syah. Kakeknya bernama Muhammad Said Syah yang juga merupakan seorang laksamana.
Tugas Laksamana Keumalahayati
Laksamana Keumalahayati memimpin armada laut Kerajaan Aceh pada masa Sultan Alaidin Riayatsyah Al Mukminul (1589-1604).
Sebelum menjabat laksamana, Keumalahayati memimpin pasukan wanita yang suaminya gugur di medan perang saat peperangan Aceh-Portugis.
Pembentukan pasukan itu merupakan gagasan dirinya agar para wanita yang suaminya gugur di medan perang dapat menuntut balas.
Permohonan itu disetujui oleh Sultan Aceh. Pasukan wanita yang disebut Inong Bale ini mendapat pangkalan berupa benteng Kuta Inong Bale.
Baca Juga: Mengapa Perdangangan Internasional dapat Meningkatkan Ketergantungan Antarnegara?