Mengapa Imlek Selalu Identik dengan Warna Merah dan Emas? Ini Alasannya

By Grace Eirin, Minggu, 22 Januari 2023 | 14:00 WIB
Warna merah dan emas selalu menghiasi Imlek. (Yuwei Shaw/Unsplash)

Bobo.id - Teman-teman, sudah seberapa sering kamu menemukan warna merah dan emas saat momen perayaan Imlek

Tahun Baru Imlek yang mulai dirayakan pada hari ini, Minggu, 22 Januari 2023, menjadi salah satu fase penting bagi masyarakat Tionghoa. 

Tahun ini, Festival Musim Semi berlangsung selama 16 hari di Tiongkok. 

Tahun Baru Imlek sudah dirayakan oleh orang Tionghoa selama ribuan tahun, identik dengan warna merah dan emas, angpau, serta acara berkumpul bersama keluarga. 

Mengapa perayaan Imlek selalu identik dengan warna merah dan emas? Yuk, cari tahu alasannya di sini!

Makna Warna pada Imlek

Melansir dari prestigeonline.com, warna berperan penting dalam kebudayaan Tiongkok, karena mewakili kualitas dan gagasan yang terbentuk ribuan tahun lalu.

Beragam warna juga menghubungkan masyarakat di masa kini dengan lingkungan sekitar. 

1. Warna Merah

Orang Tionghoa menganggap warna merah sebagai warna keberuntungan. 

Baca Juga: 6 Makanan Khas Imlek yang Dipercaya sebagai Pembawa Keberuntungan

Warna merah ini digunakan pada saat perayaan, salah satunya ketika Tahun Baru Imlek berlangsung. 

Menurut budaya tradisional dan kontemporer Tiongkok, warna merah melambangkan kemakmuran, kebahagiaan, dan keberuntungan. 

Warna merah di tahun Kelinci dilambangkan sebagai harapan, kedamaian, kemakmusan, dan umur panjang. 

Tahun 2023 merupakan Tahun Kelinci Air, yang diprediksi akan menjadi tahun kesuksesan dan kedamaian. 

Diketahui, warna paling beruntung untuk kelinci adalah merah, merah muda, ungu, dan biru. 

Tidak hanya itu, warna merah juga melambangkan kebahagiaan, yang menjadi harapan banyak orang di tahun yang baru. 

Kelinci air yang cerdik dan fokus terhadap tujuannya, cocok dipadukan dengan warna merah, sebagai simbol pandangan hidup mereka. 

2. Warna Emas

Selain warna merah, warna emas juga memainkan peran yang penting dalam perayaan Imlek. 

Menurut tradisi lama di Tiongkok, bulan menjelang Imlek selalu menjadi satu bulan tersibuk untuk membeli emas. 

Orang-orang Tionghoa memberikan barang-barang berbahan dasar emas kepada orang yang dicintainya, sebagai harapan keberuntungan di tahun baru. 

Baca Juga: Sejarah Imlek, Telah Diperingati Lebih dari 3 Ribu Tahun yang Lalu

Sementara itu, menurut legenda, koin emas mampu melindungi manusia dari makhluk jahat bernama Sui. 

Sui merupakan makhluk jahat yang suka membuat kekacauan saat Imlek, dengan mengganggu anak-anak. 

Dengan was-was, orang tua berusaha membuat anaknya terjaga di malam hari agar tidak diganggu oleh Sui, dengan memberikan delapan keping uang emas untuk dimainkan semalaman. 

Si anak membungkus koin-koin tersebut dengan kertas merah, membukanya, kemudian membungkusnya lagi, hingga ia lelah dan mengantuk. 

Ketika si anak tertidur, Sui muncul untuk mengganggu si anak. Untungnya, delapan keping koin emas mengeluarkan cahaya kuat untuk mengusir Sui. 

Diketahui, ternyata delapan keping koin ini merupakan Delapan Dewan yang menyamar. 

Dari sejarah itulah, amplop merah dan koin emas sering disebut qian yasui yang berarti 'menekan uang Sui'.

Warna emas pada perayaan Imlek melambangkan keberuntungan, kekayaan, kemakmuran, dan nasib baik.

Itulah sebabnya, perpaduan warna merah dan warna emas memberikan kesan positif dan pengharapan baik di Tahun Baru Imlek. 

----

Kuis!

Apa saja sifat kelinci air?

Petunjuk: cek di halaman 2!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.