Setelah diselidiki, ternyata ada penyebab medis yang membuat angsa ini bersikap nakal di margasatwa; sayapnya cedera.
Para staf harus melakukan tes seperti diagnostik dan sinar-X untuk menemukan cedera pada sayap si angsa.
Sarah Karls, seorang senior rehabilitator di margasatwa tersebut menjelaskan bahwa si angsa mengalami retakan pada bagian tulang humerus di sayap kanannya.
Setelah mengetahui fakta ini, ternyata ada alasan kenapa si angsa ini ditinggal sendirian oleh kawanannya.
Dengan sabar, pengelola margsatwa memberikan perawatan yang diperlukan angsa untuk sembuh dan siap kembali ke alam liar.
Ketika ia nanti sudah sehat, margasatwa akan mengembalikan hewan liar ini kembali ke habitat aslinya.
Kawanan angsa yang lain mungkin sudah berada di tempat yang jauh, namun akan ada kawanan baru yang dapat menerima si angsa tertinggal ini.
Fakta Unik Migrasi Angsa
Sebagai bagian dari kelompok burung, angsa juga dapat melakukan migrasi secara berkelompok.
Angsa biasanya terbang bersama kawanannya dengan membentuk huruf V, dengan pemimpin berada di paling depan.
Kawanan angsa dapat tetap mempertahankan bentuk V ini karena mereka terbang dengan kecepatan yang sama.
Baca Juga: Tak Mau Tinggalkan Induknya yang Sudah Tiada, Kisah Penyelamatan Anak Kucing Ini Bikin Sedih