Syarif Abdurrahman adalah putera dari Syarif Husain dan perempuan Dayak yang lahir pada tahun 1742. Beliau adalah cucu dari Syekh Abdurrachman.
Masa mudanya dihabiskan dengan berpetualang, mulai dari berdagang sampai ke Banjarmasin hingga merampas kapal asing.
Hingga akhirnya, Syarif Abdurrahman menjadi menantu sultan dengan menikahi Ratu Sirih Anom dari Banjarmasin.
Sayangnya, ambisinya yang tinggi menyebabkan ia dibenci dan terpaksa kembali ke Mempawah, Kalimantan Barat.
Pada akhir tahun 1771, Syarif Abdurrahman bersama beberapa pengikutnya berlayar di Sungai Kapuas hingga pertemuan dengan Sungai Landak.
Bagaimana Karakteristik Daerah Pontianak?
Di sana, ia membuka hutan dan membangun pemukiman baru yang kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan.
Konon, wilayah itu banyak dihuni makhluk halus. Namun, berhasil ditundukkan dan wilayah itu diberi nama Pontianak.
Terbukti, pemilihan tempat ini membawa keuntungan dengan banyaknya pedagang yang singgah dari Bugis, Melayu, Tiongkok, Sangau, Sukadana, hingga Sambas.
Setelah berkedudukan kuat, Syarif Abdurrahman melakukan ekspansi ke Sangau yang merupakan vasal dari Kerajaan Banten.
Raja Sangau berupaya memohon bantuan tetapi saat itu Banten sedang mengalami kemunduran, teman-teman.
Baca Juga: Mengenal Keumalahayati, Laksamada Perempuan yang Berhasil Melawan Portugis, Materi IPS