Bobo.id - Dalam sebuah kelompok masyarakat, konflik bisa saja di temukan.
Meski begitu jumlah konflik bisa dikurangi dengan mengenal berbagai faktor penyebabnya yang diajarkan pada materi PPKn.
Jadi, kali ini teman-teman akan diberikan penjelasan tentang berbagai faktor penyebab terjadinya konflik.
Tapi sebelumnya, tahukah teman-teman apa itu konflik?
Konflik menurut etimologi atau bahasa berasal dari Bahasa latin yaitu con dan figere.
Kata con memiliki arti bersama, sedangkan figere berarti memukul.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan, dan pertentangan.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa konflik merupakan suatu kondisi ketika ada perbedaan antara dua atau lebih pandangan, kepercayaan, keinginan, kepentingan, kebutuhan, yang tidak sejalan.
Konflik pun bisa terjadi di mana saja, dalam lingkup kecil seperti keluarga, hubungan pertemanan, atau lingkungan sekolah.
Selain itu, sebuah konflik juga dapat terjadi di dalam lingkungan masyarakat sehingga berdampak besar bagi negara.
Ketika sebuah konflik muncul di masyarakat, maka dapat berdampak pada perpecahan antarmasyarakat.
Baca Juga: Radikalisme: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Dampaknya, Materi PPKn