Nah, kegiatan kerbau yang sering berkubang di lumpur saat siang hari merupakan bentuk adaptasi tingkah laku, teman-teman.
Sesuai namanya, adaptasi tingkah laku merupakan perilaku hewan tertentu yang dilakukan untuk menyesuaikan diri maupun bertahan hidup.
Kerbau Banyak Ditemukan di Toraja
Dalam budaya Toraja, kerbau dianggap sebagai hewan penting. Bahkan dalam upacara pemakaman, pasti ada hewan kerbau.
Kerbau sangat penting dalam upacara tradisional, yaitu Rambu Solo' atau upacara pemakaman dan pengantaran roh.
Semakin banyak kerbau yang disiapkan pada upacara, maka menunjukkan kalau status sosial orang atau keluarga seseorang yang meninggal ini tinggi.
Kerbau yang dipersembahkan dalam upacara Rambu Solo' nantinya akan disembelih dan dibagikan kepada masyarakat sosial.
Yap! Kerbau menjadi hewan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sosial masyarakat Toraja, teman-teman.
Akibatnya, jika dibandingkan dengan hewan ternak lain seperti ayam, kerbau punya peran yang lebih penting di Toraja.
Semakin banyak kerbau yang dipersembahkan pada upacara Rambu Solo', maka roh dari orang yang meninggal dianggap semakin cepat menuju alam roh.
Selain sebagai penanda status sosial bagi masyarakat Toraja, kerbau juga dapat dijadikan sebagai alat transaksi dalam proses jual beli tanah.
Baca Juga: Unik! Kerbau Ini Warnanya Putih Padahal Kerbau Biasanya Berwarna Hitam