Kucing dapat menentukan pemilik wilayah tersebut jantan atau betina; teman atau musuh; tenang atau takut; hanya dengan aroma urine.
Di alam, sejak dahulu kucing liar menandai wilayahnya dengan cara ini.
Penandaan ini dilakukan agar tidak ada kucing lain yang menempati wilayah, merebut mangsa, atau menyerang mereka.
Namun, kucing peliharaan yang tidak perlu berburu dan bertahan hidup juga masih memiliki naluri tersebut.
Merasa Terancam
Selain untuk menandai wilayah kepemilikannya, kucing juga buang air kecil sembarangan ketika merasa dalam kondisi terancam.
Kucing rumahan umumnya melakukan ini ketika ada hewan peliharaan baru, orang berisik, atau kondisi rumah yang tidak nyaman.
Kucing yang merasa terancam akan buang air kecil sembarangan, buang air besar, dan terkadang mencakar benda di sekitarnya.
Dalam kondisi tersebut, kucing menandai ruangan dengan aroma urine sebagai respons terhadap perubahan emosi.
Kalau kamu sudah menyediakan kotak pasir untuk kucing, namun kucing masih bertindak seperti itu, periksa kotak pasirnya lagi.
Kadang kucing tidak mau buang air kecil di kotak pasir karena kotak pasit terlalu kecil atau lokasinya tidak nyaman.
Baca Juga: Padahal Dirawat Bersama, Mengapa Kucing Suka Berkelahi dengan Saudaranya?