Cerpen Anak: Pindah ke Rumah Tua #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Sabtu, 4 Maret 2023 | 20:00 WIB
Cerpen Anak: Pindah ke Rumah Tua (Dok. Majalah Bobo)

Mereka harus memilih, mengajak Datuk tinggal di apartemen mereka, atau mereka yang tinggal di rumah Datuk.  Akhirnya Bu Dini mengajak keluarganya pindah ke rumah tua itu karena apartemen mereka terlalu sempit.

“Cukup untuk hari ini. Kita lanjutkan besok, ya,” seru Bu Dini.

Tak terasa, malam pun tiba. Rudi yang kelelahan segera menuju kamarnya. Dia membaringkan diri di tempat tidur. Tak lama kemudian, Rudi dikagetkan oleh jeritan kakaknya.

“Aaaaa! Ada orang di luar jendelakuuuu!” jerit Runi.

Rudi segera berlari menuju kamar kakaknya. Di lorong, ia bertemu dengan ayah ibunya. Mereka semua terbirit-birit berlari menuju kamar baru Runi.

“Ada orang berambut panjang di luar. Hiiii…. Aku takut. Jangan-jangan itu hantu,” kata Runi sambil memeluk bantal.

Bu Dini memeluk anaknya yang gemetar ketakutan itu. Runi menangis tersedu-sedu dalam pelukan ibunya. Pak Heru segera keluar membawa senter. Rudi melihat ke jendela di kamar kakaknya. Jendela itu terbuka. Tirainya sedikit bergoyang tertiup angin.

“Huhuhu… Aku mau pindah kamar aja,” kata Runi di sela isak tangisnya.

“Sudahlah, Nak. Jangan menangis lagi, ya. Mungkin kamu melihat bayangan tirai,” hibur Bu Dini.

Tangis Runi malah terdengar makin keras. Makin banyak yang memberi perhatian, makin kencang tangisannya. Kalau sudah seperti ini, Rudi diam saja. Dulu, dia pernah mengatai kakaknya ini “anak cengeng”. Jadinya Runi malah menangis sepanjang malam. Padahal mereka menempati kamar yang sama. Rudi pun menyesal dan berjanji dalam hati tidak akan mengatai kakaknya saat sedang menangis.

“Runi, Ayah sudah temukan hantu berambut panjangnya. Sini, kenalan dulu,” kata Pak Heru dari balik tirai jendela. Pak Heru memang sering menggoda anaknya yang penakut itu.

Baca Juga: Cerpen Anak: Sahabat Baru Rudi #MendongenguntukCerdas