Kondisi hutang yang besar itu juga membuat nilai rupiah semakin rendah hingga tidak mampu membayar semua hutang.
3. Kegagalan IMF
Pada saat itu, krisis moneter tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga hampir di sebagian besar negara di Asia.
Atas masalah itu IMF (International Monetary Fund) sebagai organisasi internasional yang berada di bidang stabilitas keuangan dinilai melakukan tindakan atau membuat program yang tidak tepat.
IMF saat itu mencoba menyelamatkan beberapa negara anggota yang mengalami krisis moneter namun dengan cara yang salah.
Sehingga bantuan IMF pada negara seperti Thailand, Korea, dan Indonesia tidak berhasil menyelesaikan masalah.
Akibatnya, banyak negara anggota IMF yang menganggap organisasi tersebut tidak menguasai permasalahan yang timbul.
4. Pemerintah yang Tak Mampu Atasi Krisis
Selain kegagalan IMF dalam memberikan bantuan, pemerintah Indonesia sendiri dianggap tidak bisa mengatasi krisis yang terjadi.
Atas terjadinya krisis moneter tersebut, pemerintah Indonesia tidak bisa melakukan penanganan dengan tepat.
Selain itu, Indonesia juga mengalami ketidakpastian politik seputar pemilihan umum serta kesehatan dari Presiden Soeharto yang saat itu menjabat.
Baca Juga: 6 Perbedaan Demokrasi Pancasila Era Orde Baru dan Era Reformasi