Lalu ciri khas lainnya adalah bagian puncak yang meruncing atau disebut ratna atau amalaka.
Sedangkan candi Buddha memiliki ciri bangunan yang terkesan megah, kolosal, mewah, dengan seni arca dan ornamen yang megah.
Bentuk bangunan pada candi ini selalu dibuat melebar dan tidak terlalu tinggi.
Arca yang biasa ada pada candi Buddha adalah arca Dyani-Buddha, Manusia-Buddha, dan Dyani-Bodisattwa. Tiga arca itu melambangkan arca Buddha dalam kesederhanaan.
Bagian puncak pada candi Buddha selalu berbentuk stupa yang tentu sangat berbeda dari candi Hindu.
3. Bagian-Bagian Candi
Dua jenis candi ini sama-sama memiliki tiga bagian candi, yaitu kaki candi, tubuh candi, dan atap.
Tapi pada ketiga bagian itu memiliki penyebutan yang berbeda.
Pada candi Hindu, candi dibagi menjadi tingkatan yang disebut Bhurloka atau kaki candi yang menjadi tempat makhluk hidup tinggal.
Lalu ada bagian Bhuvarloka yang merupakan bagian tengah candi yang melambangkan manusia yang sedang disucikan dan menuju kesempuranaan batin.
Bagian paling atas adalah Svarloka yang merupakan perlambangan dunia dewa.
Baca Juga: 19 Daftar Nama Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, dari Kutai hingga Majapahit