3. Augmentasi
Tahap selanjutnya adalah augmentasi atau sekresi. Sekresi merupakan tahap terakhir dari proses pembentukan urine.
Tahap ini akan berkerja dengan menjaga keseimbangan pH asam dan basa dalam tubuh, sekaligus keseimbangan elektrolit dalam darah.
Pada tahap ini, urine sekunder akan mengalir langsung ke tubuhlus distal dan tubuhlus pengumpul.
Saat yang bersamaan, zat yang dengan konsentrasi tinggi, seperti kalium dan kalsium juga akan mengalir ke tubulus.
Setelah itu, urine akan mengalir ke bagian tengan ginjal, lalu menuju ke ureter da disimpan ke kandung kemih.
Nah, urine yang ada di kandung kemih ini akan ditampung hingga saatnya buang air kecil.
Urine yang siap dibuang ini biasanya mengandung beberapa bahan, yaitu air, urea, urochrome, garam, keratinin, amonia, dan senyawa lain yang berasal dari empedu dan hati.
Berbagai kandungan tersebut sudah tidak diperlukan tubuh bahkan bisa beracun bila bertahan di dalam tubuh terlalu lama.
Pada sekali proses terbentuknya urine, zat sisa ini tidak akan langsung dibuang, namun ditampung.
Penampungan akan terjadi selama kantong kemih belum terisi penuh.
Baca Juga: 20 Contoh Gangguan yang Bisa Terjadi pada Sistem Ekskresi Manusia