Sejarah Nyepi, Hari Raya Umat Hindu Merayakan Tahun Baru Saka

By Amirul Nisa, Senin, 20 Maret 2023 | 19:00 WIB
Mengenal sejarah Nyepi, perayaan umat Hindu. (pikisuperstar)

 

Bobo.id - Nyepi adalah Hari Raya bagi umat Hindu yang ternyata memiliki sejarah panjang. Seperti apa sejarah nyepi itu?

Hari Raya Nyepi merupakan perayaan bagi umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka.

Tahun Baru Saka ini sedikit berbeda daripada tahun baru masehi yang biasa kita rayakan.

Perayaan Tahun Baru Saka selalu dilakukan oleh umat Hindu pada hitungan tilem kesangga.

Hitungan tersebut merupakan hari di saat dewa-dewa melakukan penyucian diri di tengan samudra.

Bagi umat Hindu, Hari Raya Nyepi pada Tahun Baru Saka bermakna kebangkitan, hari pembaruan, hari kebersamaan, hari toleransi, hari kedamaian, hingga hari kerukunan nasional.

Makna tersebut ternyata berkaitan dengan sejarah dari adanya Hari Raya Nyepi.

Berikut akan dijelaskan sejarah Hari Raya Nyepi yang selalu dirayakan setahun sekali oleh umat Hindu

Sejarah Nyepi

Sejarah Hari Raya Nyepi berasal dari zaman India kuno. Pada saat itu banyak terjadi konflik sosial dan fisik yang selalu berlangsung dalam waktu yang lama.

Konflik tersebut biasa terjadi antar suku karena perebutan wilayah yang subur.

Pada masa itu di India ada lima suku yang sering mengalami konflik, yaitu Suku Saka (Sctyhia), Yueh-ci (Tiongkok), Yavana (Yunani), Malava (India), dan Pahlava (Parthta).

Baca Juga: 4 Makna Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu Bali yang Merayakan, Apa Saja?

Saat itu, wilayah yang subur sangat penting karena berpengaruh dalam menunjang kehidupan masyarakat dari setiap suku.

Walau sering mengalami konflik yang panjang, selalu ada masa saat semua suku berdamai.

Pada masa damai itu menimbulkan akulturasi dan sinkretisme hingga berujung berhentinya semua pertikaian.

Perdamaian tersebut sebenarnya terjadi pada saat suku atau bangsa Saka menaklukan berbagai wilayah suku lainnya.

Mulanya bangsa Saka sebenarnya hanya menginginkan kedamaian hingga berusaha menaklukan berbagai suku yang suka bertikai.

Setelah kedamaian didapat, bangsa Saka mulai membuat tahun Saka yang dimulai pada tahun 78 Masehi dan menobatkan Chashtana sebagai raja.

Sedangkan bulan pertama pada penanggalan Saka bertepatan dengan bulan Maret hingga April, sehingga perayaan Tahun Baru Saka selalu jatuh di antara dua bulan tersebut.

Dari perjalanan sejarah tersebut, semua umat Hindu merayakan Tahun Baru Saka dengan cara bertapa, brata, dan semedhi, atau disebut Nyepi untuk di Indonesia.

Di Indonesia perayaan Hari Raya Nyepi akan sangat terlihat di Pulau Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu.

Pada saat perayaan Hari Raya Nyepi, umat Hindu khususnya di Bali akan melakukan beberapa rangkaian acara yang dimulai sebelum hingga sesudah perayaan Nyepi selesai.

Berikut akan dijelaskan urutan acara saat merayakan Tahun Baru Saka atau Hari Raya Nyepi.

Baca Juga: Apa Itu Hari Raya Nyepi? Ini Penjelasan dan Rangkaian Acaranya

Rangkaian Hari Raya Nyepi di Bali

Di Bali, ada beberapa rangkaian acara yang dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Saka.

Tahap awal perayaan Nyepi akan dilakukan upacara Melesti atau disebut juga upacara Melis.

Pada upacara ini, umat Hindu akan menyucikan pratima yang merupakan sarana dan peralatan upacara dengan cara diarak ke laut, danau, atau sungai.

Pratima ini merupakan simbol dewa yang nantinya digunakan untuk memuja Sang Hyang Widhi Wasa.

Setelah acara penyucian selesai, akan ada acara selanjutnya yang disebut dengan upacara Pengrupukan.

Upacara tersebut juga dikenal dengan nama upacara Tawur Kesanga atau Tawur Agung.

Tujuan dari dilakukannya upacara Tawur Kesanga adalah untuk menjaga keseimbangan alam semesta serta diri manusia dari gangguan bhuta kala, sebutan sosok makhluk jahat yang menyeramkan dan makhluk penggoda.

Upacara ini dilakukan dengan memberikan sesajen caru yang diiringi dengan arakan ogoh-ogoh.

Ogoh-ogoh adalah simbol bhuta kala yang nantinya akan dibakar setelah selesai diarak.

Proses mengarak ini dilakukan pada malam hari, yang kemudian ogoh-ogoh dibakar sebagai simbol hilangnya kekuatan negatif.

Nah, pada pagi harinya, umat Hindu akan mulai melakukan perayaan Nyepi di rumah masing-masing.

Baca Juga: 4 Larangan Saat Hari Raya Nyepi, Termasuk Tidak Boleh Bepergian

Perayaan ini dilakukan dengan tidak bepergian, tidak beraktivitas atau bekerja, tidak menikmati hiburan dalam berbagai bentuk, hingga tidak menyalakan api atau lampu.

Aturan pada perayaan Nyepi ini disebut dengan Catur Bratha Penyepian yang dilakukan selama 24 jam.

Setelah proses Nyepi selesai, maka acara terakhir yang dilakukan adalah upacara Ngembak Geni.

Ngembak Geni berarti kebebasan yang dilakukan dengan menghidupkan api atau lampu.

Selain itu, umat Hindu juga saling mengunjungi keluarga dan teman. Hal ini dilakukan agar bisa saling memaafkan atas segala kekhilafan dan kesalahan yang dilakukan sebelumnya.

Nah, itu penjelasan tentang awal mulai Hari Raya Nyepi dilakukan yang menjadi simbol kedamaian.

----

Kuis!

Apa makna Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023