Selain itu, ada juga tokoh bernama Ramlan Surbakti yang menyebut primordialisme sebagai sebuah keterkaitan seseorang di dalam sebuah kelompok atas dasar ikatan kekerabatan, adat istiadat, dan suku bangsa.
Sehingga dari hal itu bisa melahirkan pola perilaku dan cita-cita yang sama.
Dari semua penjelasan itu, primordialisme bisa diartikan sebagai sikap loyal yang berlebihan pada suatu ikatan, seperti kekerabatan, adat istiadat, dan suku bangsa.
Sikap primordialisme bisa memberikan dampak positif dan negatif.
Namun untuk bangsa Indonesia dengan banyaknya keberagaman, primordialisme bisa jadi hal buruk saat akan bekerja sama dengan orang dari suku yang berbeda.
Berikut akan dijelaskan beberapa dampak negatif dari sikap primordialisme.
Dampak Negatif Primordialisme
1. Mengganggu Kehidupan Suatu Bangsa
Sikap primordialisme bisa disebut mengganggu karena paham ini akan mementingkan kepentingan kelompok.
Sehingga lebih menganggap kebudayaan kelompoknya yang lebih baik daripada budaya lain.
Hal itu, tentu akan membuat persatuan dan kesatuan menjadi sulit untuk diciptakan.
2. Menghambat Modernisasi
Sikap primordialisme cenderung akan membuat seseorang merasa kelompok atau budayanya sudah paling baik sehingga sulit untuk menerima kebudayaan baru dari luar kelompok mereka.
Hal ini terjadi karena orang dengan sikap primordialisme cenderung ingin mempertahankan keaslian adat istiadatnya.
Baca Juga: Upaya Meningkatkan Partisipasi Kerja Sama dan Gotong Royong di Berbagai Lingkungan