Bobo.id - Ikon Google Doodle hari ini tengah menampilkan tokoh perempuan yang bernama Raden Ayu Lasminingrat, siapa itu?
Dalam sejarahnya, Lasminingrat dikenal sebagai tokoh perempuan intelektual pertama Indonesia jauh sebelum RA Kartini, lo.
Sebagai informasi, Google Doodle merupakan logo Google yang berubah secara khusus untuk memperingati hari tertentu.
Karena bersifat khusus, Google Doodle ini hanya muncul sementara, biasanya hanya bertahan selama satu hari.
Google Doodle masing-masing negara bisa berbeda. Sebab, setiap negara memiliki perayaan, tokoh, dan ciri khasnya sendiri.
Tim Google akan menentukan tanggal dan peristiwa penting mana saja yang harus diabadikan dan diapresiasi melalui Google Doodle.
Sejauh ini, tercatat setidaknya sudah 5.000 lebih ilustrasi yang telah muncul sebagai Google Doodle di seluruh dunia.
Nah, Google Doodle hari ini 29 Maret 2023 menampilkan seorang tokoh perempuan yang menjadi pelopor pendidikan di Indonesia.
Kalau teman-teman mengarahkan kursor ke arah Google Doodle hari ini, maka akan terlihat keterangan, "Ulang Tahun ke-169 Lasminingrat".
Kali ini Bobo akan mengajak teman-teman untuk mengenal sosok hebat Raden Ayu Lasminingrat ini. Simak informasinya, yuk!
Siapa Itu Lasminingrat?
Raden Ayu Lasminingrat lahir pada hari ini 169 tahun yang lalu atau tepatnya pada tanggal 29 Maret 1854, teman-teman.
Baca Juga: Mengenal Donald Pandiangan, Sosok yang Menjadi Ikon Google Doodle Hari Ini
Ia lahir di Garut dari pasangan Raden Ayu Ria dan Raden Haji Muhamad Musa, seorang pelopor sastra cetak dan cendekiawan Sunda.
Perempuan yang akrab disapa Lasminingrat ini dikenal sebagai sosok cerdas dan sastrawan pendidikan dari tanah Sunda.
Dilahirkan dalam keluarga bangsawan, membuat Lasminingrat bisa mendapatkan akses pendidikan yang memadai kala itu.
Namun untuk mendapat pendidikan seperti membaca dan menulis, beliau harus merelakan berpisah dengan keluarganya.
Lasminingrat memperoleh pendidikan dasar dalam asuhan Levyson Norman, seorang Belanda yang merupakan teman ayahnya.
Hal ini menjadikan Lasminingrat sebagai pribumi satu-satunya yang mahir menulis dan berbahasa Belanda pada masanya.
Menginjak usia 17 tahun, Lasminingrat bersekolah di sekolah Eropa bernama Bizondere Europeesche School di Sumedang.
Setelah sekolahnya selesai, Raden Ayu Lasminingrat kemudian kembali dan menetap di Pendopo Kabupaten Garut.
Di sana, ia menulis sejumlah buku berbahasa Sunda untuk anak-anak sekolah. Ada yang terjemahan, ada juga karya aslinya.
Lasminingrat juga menerbitkan buku Carita Erman yang merupakan terjemahan dari Christoph von Schmid pada 1876.
Buku terjemahannya itu mendapat antusias yang baik hingga dicetak sebanyak 6.015 buku menggunakan aksara jawa dan latin.
Baca Juga: Jadi Ikon Google Doodle Hari Ini, Siapa Itu Sapardi Djoko Damono?
Berperan dalam Kesetaraan Pendidikan
Mengenyam pendidikan yang baik membuat Lasminingrat bermimpi menghadirkan kesetaraan bagi seluruh perempuan Indonesia.
Di bawah bimbingan ayahnya, beliau mulai mengajar anak-anak Indonesia pada tahun 1879, teman-teman.
Beliau membacakan buku-buku yang sudah diterjemahkan dengan lantang dan mengajarkan pendidikan serta psikologi dasar.
Karyanya memberikan pendidikan pada anak Indonesia dan memperkenalkan mereka pada budaya Internasional.
Setelah menikah dengan Bupati Garut Wiranatanudatar VII, Lasminingrat semakin fokus ke dunia pendidikan.
Cita-citanya terwujud pada 1907 ketika ia mendirikan sekolah Keutamaan Istri di ruang gamelan Pendopo Kabupaten Garut.
Lingkungan terbuka dan area belajar ini mempromosikan pemberdayaan perempuan, membaca, dan menulis.
Selain itu, diajarkan pula berbagai hal tentang memasak, merapikan pakaian, menjahit, dan semua urusan rumah tangga.
Sekolah ini tumbuh hingga memiliki 200 murid dan 5 kelas, bahkan diakui oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1911.
Sekolah ini terus berkembang hingga pada 1934 berdiri di kota-kota lain seperti Garut Wetan, Cikajang, dan Bayongbong.
Beliau juga tercatat menjalin hubungan akrab layaknya seorang ibu-anak dengan Dewi Sartika, tokoh pendidikan Indonesia.
Meski sudah meninggal pada 1948, namun jasanya pada pendidikan Indonesia terutama kaum perempuan tetap terpatri dan abadi.
Baca Juga: Siapa Rasuna Said, Tokoh yang Menjadi Ikon Google Doodle Hari Ini?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan Google Doodle? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023