Sementara daerah di Bumi yang berada di bawah penumbra atau bayangan kabur akan mengalami gerhana Matahari sebagian.
Saat puncak gerhana Matahari hibrida di tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin yang gelap di bagian tengahnya.
Sementara itu di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi bulan. Yap, itulah gerhana Matahari total.
Proses Terjadinya Gerhana Matahari Hibrida
Proses terjadinya gerhana Matahari hibrida sangat dipengaruhi oleh posisi Bulan, Bumi, dan Matahari saat gerhana.
Saat Bulan berada di pertengahan posisi yang cukup dekat dengan Bumi, maka akan terjadi gerhana Matahari total.
Sebaliknya, saat Bulan berada di pertengahan posisi yang cukup jauh dengan Bumi akan membuat gerhana Matahari cincin.
Hal ini lah yang menyebabkan gerhana Matahari hibrida hanya dapat dilihat pada bagian tertentu di Bumi, teman-teman.
- Gerhana Matahari cincin akan dimulai pada titik awal jalur gerhana.
- Berubah menjadi gerhana Matahari total di titik pusat jalur gerhana.
- Kembali lagi menjadi gerhana Matahari cincin di akhir jalur gerhana.
Posisinya yang unik membuat gerhana Matahari hibrida sangat jarang terjadi, bahkan dalam 100 tahun belum tentu terjadi dua kali.
Sebagai informasi, proses terjadinya gerhana jenis hibrida ini sangat cepat tidak lebih dari dua menit pada zona gerhana.
Waktu Pengamatan Gerhana Matahari
Kita patut berbangga karena semua wilayah di Indonesia diberi kesempatan untuk menyaksikan gerhana Matahari 20 April.
Baca Juga: Selain Gerhana Bulan, Fenomena Apa yang Terjadi Akibat Revolusi Bulan?
Khusus untuk gerhana Matahari, fenomena ini hanya bisa diamati secara penuh di beberapa wilayah berikut: