Tak Seperti Natal, Mengapa Tanggal Paskah Selalu Berubah Setiap Tahun?

By Fransiska Viola Gina, Minggu, 9 April 2023 | 07:30 WIB
Paskah diperingati di tanggal berbeda setiap tahunnya. (freepik)

Minggu pertama setelah bulan purnama pertama itu dikenal sebagai ekuinoks. Setiap tahun, terjadi dua kali ekuinoks. 

Ekuinoks atau fenomena ketika siang sama panjangnya dengan malam ini terjadi pada tanggal 21-25 Maret dan 22-23 September.

Untuk tujuan penghitungan Hari Raya Paskah, titik balik atau hari pertama musim semi ini selalu dihitung pada 21 atau 22 Maret.

Yap, tanggal itu memang menandai adanya perubahan dari musim dingin ke musim semi di belahan bumi utara, teman-teman.

Rumus yang ditentukan oleh Konsili Nicea ini masih digunakan hingga saat ini. Inilah yang membuat tanggal selalu berubah. 

Meski begitu, Hari Raya Paskah pasti jatuh dan diperingati pada hari Minggu antara tanggal 22 Maret hingga 25 April.

Berdasarkan titik balik musim semi tanggal 21 Maret, Perayaan Paskah tercepat bisa terjadi pada tanggal 22 Maret.

Paskah sudah pernah diperingati pada 22 Maret sebanyak empat kali, yakni pada tahun 1598, 1593, 1761, dan 1818.

Metode Penghitungan Computus

Ternyata, ada metode untuk menghitung tanggal Paskah. Namanya berasal dari bahasa latin 'computus' yang berarti kalkulasi.

Hal ini merupakan isu besar pada zaman pertengahan dan masih belum selesai sampai sekarang, teman-teman. 

Baca Juga: Makna Warna-Warna Paskah, dari Putih hingga Violet