Hal ini akan membuat meteor yang masuk atmosfer semakin terkikis, sehingga menghasilkan garis-garis cahaya terang di langit.
Debu dan partikel meteoroid yang terus-menerus menghujani Bumi dari segala arah terkadang menghasilkan meteor soliter.
Hujan meteor bisa terjadi sepanjang tahun. Selain iu, nama fenomena itu akan diambil dari asal partikel meteorid.
Disebutkan bahwa hujan meteor ini ternyata bisa terjadi dan disaksikan sebanyak 30 kali di setiap tahunnya. Banyak, ya!
Hujan Meteor Lyrid Bisa Diamati Besok
Nah sebentar lagi, kita juga akan melihat fenomena hujan meteor dari Bumi. Namanya, hujan meteor Lyrid.
Lyrid merupakan hujan meteor tahunan yang memang dapat dilihat setiap malam dari tanggal 16-25 April.
Hujan meteor ini termasuk yang tertua dalam sejarah. Catatan kuno tentang hujan meteor ini sudah ada sejak hampir 27 abad.
Menurut NASA, penampakan hujan meteor Lyrid pertama tercatat oleh seorang penduduk Tiongkok pada tahun 687 SM.
Titik radian saat hujan meteor Lyrid ini akan berada di konstelasi Herkules dekat Vega, bintang paling terang di konstelasi Lyra.
Tahun ini, puncak hujan meteor Lyrid diperkirakan jatuh pada malam hari tanggal 22-23 April, teman-teman.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Ini 4 Fenomena Langit Langka Pada April Mendatang